ETIKA BISNIS DAN
TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN CSR
I.
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Apakah
bisnis merupakan profesi etis? Atau sebaliknya ia menjadi profesi kotor? Kalau
profesi kotor penuh tipu menipu, mengapa begitu banyak orang yang menekuninya
bahkan bangga dengan itu? Lalu kalau ini profesi kotor betapa mengerikan
masyarakat modern ini yang didominasi oleh kegiatan bisnis ini (Sony
Keraf:2000).
Bisnis
modern merupakan realitas yang amat kompleks. Banyak faktor turut mempengaruhi
dan menentukan kegiatan bisnis. Antara lain faktor organisatoris manajerial,
ilmiah teknologis, dan politik-sosial-kultural, Kompleksitas bisnis itu
kegiatan sosial, bisnis dengan kompleksitas masyarakat modern sekarang. Sebagai
kegiatan sosial, bisnis dengan banyak cara terjalin dengan kompleksitas
masyarakat modern itu. Semuan faktor yang membentuk kompleksitas bisnis modern
sudah sering dipelajari dan dianalisis melalui pendekatan ilmiah, khususnya
ilmu ekonomi dan teori manajemen sedangkan banyak perusahaan bisnis tidak
mempunyai tanggung jawab, baik dengan keryawanya, lingkungan seperti membuang
limbah dengan sembarangan. Hal inilah yang dapat menjadikan prusahaan itu tidak
eksis, bahkan menjadi bangkrut, itu disebabkan mengindahkan hal –hal tersebut.
Etika
bisnis suatu kode etik perilaku pengusaha berdasarkan nilai-nilai moral dan
norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman berprilaku dalam menjalankan kegiatan
perusahaaan atau berusaha. Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis
adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
B.
Rumusan Masalah
1. bagaimana pengertian etika bisnis?
2. apa saja yang mempengaruhi keputusan berbisnis?
3. apa saja manfaat dari perusahaan yang melakukan etika binis?
4. bagaimana tangguang jawab perusahaan terhadap sosial?
II.
PEMBAHASAN
Etika bisnis Dan Tanggung Jawab Sosial
A.
Pengertian Etika Bisnis
Etika bisnis suatu kode etik perilalku pengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman
berprilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaaan atau berusaha
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis
adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Kesemuanya ini mencakup bagaimana kita menjalankan
bisnis secara adil, sesuai dengan hukum yang berlaku, dan tidak tergantung pada
kedudukan individu ataupun perusahaan di masyarakat.
Etika bisnis lebih luas dari ketentuan yang diatur
oleh hukum, bahkan merupakan standar yang lebih tinggi dibandingkan standar
minimal ketentuan hukum, karena dalam kegiatan bisnis seringkali kita temukan
wilayah abu-abu yang tidak diatur oleh ketentuan hukum .
Von der Embse dan R.A. Wagley dalam artikelnya di
Advance Managemen Jouurnal (1988), memberikan tiga pendekatan dasar dalam
merumuskan tingkah laku etika bisnis, yaitu:
·
Utilitarian Approach
: setiap tindakan harus didasarkan pada konsekuensinya. Oleh karena itu, dalam
bertindak seseorang seharusnya mengikuti cara-cara yang dapat memberi manfaat
sebesar-besarnya kepada masyarakat, dengan cara yang tidak membahayakan dan
dengan biaya serendah-rendahnya.
·
Individual
Rights Approach : setiap orang dalam tindakan dan kelakuannya memiliki hak
dasar yang harus dihormati. Namun tindakan ataupun tingkah laku tersebut harus
dihindari apabila diperkirakan akan menyebabkan terjadi benturan dengan hak
orang lain.
·
Justice Approach
: para pembuat keputusan mempunyai kedudukan yang sama, dan bertindak adil
dalam memberikan pelayanan kepada pelanggan baik secara perseorangan ataupun
secara kelompok.
B.
Hal-hal yang mempengaruhi keputusan bisnis
Etika bisnis dalam perusahaan memiliki peran yang
sangat penting, yaitu untuk membentuk suatu perusahaan yang kokoh dan memiliki
daya saing yang tinggi serta mempunyai kemampuan menciptakan nilai
(value-creation) yang tinggi, diperlukan suatu landasan yang kokoh .
Ada beberapa kelompok yang dapat mempengaruhi kepentingan bisnisl diantaranya:
Ada beberapa kelompok yang dapat mempengaruhi kepentingan bisnisl diantaranya:
1. para pengusaha dan mitra usaha
2. perusahaan pemasok bahan baku
3. organisasi pekerja yang mewakili pekerja
4. pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
5. bank penyandang dana perusahaan
6. investor penanam modal
7. masyarakat umum yanag dilayani
8. pelanggan yang membeli produk
2. perusahaan pemasok bahan baku
3. organisasi pekerja yang mewakili pekerja
4. pemerintah yang mengatur kelancaran aktivitas usaha
5. bank penyandang dana perusahaan
6. investor penanam modal
7. masyarakat umum yanag dilayani
8. pelanggan yang membeli produk
C.
Manfa’at Etika Berbisnis
Adapun manfaat perusahaan berperilakuy etis adalah:
1.
Perusahaan yang
etis dan memiliki tanggung jawab social mendapatkan rasa hormat dari steakholder.
2.
Kerangka kerja
yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan sewaktu berhadapan dengan
rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin komplek.
3.
Suatau
perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan
reputasi.
4.
Banyak
perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social dapat
menambah uang dalam bisnis mereka.
Biasanya
dimulai dari perencanaan strategis , organisasi yang baik, sistem prosedur yang
transparan didukung oleh budaya perusahaan yang andal serta etika perusahaan
yang dilaksanakan secara konsisten dan konsekuen.
Haruslah
diyakini bahwa pada dasarnya praktek etika bisnis akan selalu menguntungkan
perusahaan baik untuk jangka menengah maupun jangka panjang, karena :
a. Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
b. Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
c. Melindungi prinsip kebebasan berniaga
d. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
a. Mampu mengurangi biaya akibat dicegahnya kemungkinan terjadinya friksi, baik intern perusahaan maupun dengan eksternal.
b. Mampu meningkatkan motivasi pekerja.
c. Melindungi prinsip kebebasan berniaga
d. Mampu meningkatkan keunggulan bersaing.
Tidak
bisa dipungkiri, tindakan yang tidak etis yang dilakukan oleh perusahaan akan
memancing tindakan balasan dari konsumen dan masyarakat dan akan sangat kontra
produktif, misalnya melalui gerakan pemboikotan, larangan beredar, larangan
beroperasi dan lain sebagainya. Hal ini akan dapat menurunkan nilai penjualan
maupun nilai perusahaan.
Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.
Sedangkan perusahaan yang menjunjung tinggi nilai-nilai etika bisnis, pada umumnya termasuk perusahaan yang memiliki peringkat kepuasan bekerja yang tinggi pula, terutama apabila perusahaan tidak mentolerir tindakan yang tidak etis, misalnya diskriminasi dalam sistem remunerasi atau jenjang karier.
Perlu
dipahami, karyawan yang berkualitas adalah aset yang paling berharga bagi
perusahaan. Oleh karena itu, perusahaan harus semaksimal mungkin harus
mempertahankan karyawannya.
Untuk
memudahkan penerapan etika perusahaan dalam kegiatan sehari-hari maka
nilai-nilai yang terkandung dalam etika bisnis harus dituangkan kedalam
manajemen korporasi yakni dengan cara :
a) Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
b) Memperkuat sistem pengawasan
c) Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus
a) Menuangkan etika bisnis dalam suatu kode etik (code of conduct)
b) Memperkuat sistem pengawasan
c) Menyelenggarakan pelatihan (training) untuk karyawan secara terus menerus
D.
Tanggung Jawab Sosial Perusahaan (CSR)
Penggunaan istilah Tanggungjawab Sosial
Perusahaan atau atau Corporate Social Responsibility (CSR) akhir-akhir ini
semakin populer dengan semakin meningkatnya praktek tanggung jawab sosial
perusahaan, dan diskusi-diskusi global, regional dan nasional tentang CSR .
Istilah CSR yang mulai dikenal sejak
tahun 1970-an, saat ini menjadi salah satu bentuk inovasi bagi hubungan
perusahaan dengan masyarakat dan konsumen. CSR kini banyak diterapkan baik oleh
perusahaan multi-nasional maupun perusahaan nasional atau lokal. CSR adalah
tentang nilai dan standar yang berkaitan dengan beroperasinya sebuah perusahaan
dalam suatu masyarakat. CSR diartikan sebagai komitmen usaha untuk beroperasi
secara legal dan etis yang berkonstribusi pada peningkatan kualitas kehidupan
karyawan dan keluarganya, komunitas lokal dan masyarakat luas dalam kerangka
mmewujudkan pembangunan berkelanjutan.
CSR berakar dari etika dan
prinsip-prinsip yang berlaku di Perusahaan dan dimasyarakat. Etika yang dianut
merupakan bagian dari budaya (corporate culture); dan etika yang dianut
masyarakat merupakan bagian dari budaya masyarakata. Prisnsip-prinsip atau azas
yang berlaku di masyarakat juga termasuk berbagai peraturan dan regulasi
pemerintah sebagai bagian dari sistem ketatanegaraan.
Menurut Jones (2001) seseorang atau
lembaga dapat dinilai membuat keputusan atau bertindak etis bila:
1. Keputusan atau tindakan dilakukan berdasarkan nilai
atau standar yang diterima dan berlaku pada lingkungan organisasi yang
bersangkutan.
2. Bersedia mengkomunikasikan keputusan tersebut kepada
seluruh pihak yang terkait.
3. Yakin orang lain akan setuju dengan keputusan
tersebut atau keputusan tersebut mungkin diterima dengan alasan etis.
Suatu perusahaan seharusnya tidak hanya mengeruk
keuntungan sebanyak mungkin, tetapi juga mempunyai etika dalam bertindak
menggunakan sumberdaya manusia dan lingkungan guna turut mewujudkan pembangunan
berkelanjutan. Pengukuran kinerja yang semata dicermati dari komponen keuangan
dan keuntungan (finance) tidak akan mampu membesarkan dan melestarikan , karena
seringkali berhadapan dengan konflik pekerja, konflik dengan masyarakat sekitar
dan semakin jauh dari prinsip pengelolaan lingkungan dengan prinsip pembangunan
berkelanjutan.
E.
Macam-Macam Tanggung
Jawab Sosial Perusahaan
Menurut zimmerer ada beberapa pertanggung
jawaban perusahaan, yaitu:
1. Tanggung jawab
terhadap lingkungan
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan, melestarikan, dan menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang mencemari lingkungan.
Perusahaan harus ramah lingkungan, artinya perusahaan harus memperhatikan, melestarikan, dan menjaga lingkungan, misalnya tidak membuang limbah yang mencemari lingkungan.
2. Tanggung jawab
terhadap karyawan
Menurut zimmerer Tanggung jawab terhadap karyawan dapat dilakukan dengan cara:
a) Menghormati dan mendengarkan pendapat karyawan
b) Meminta input kepada karyawan
c) Memberi kepercayaan kepada karyawan
d) Memberi imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan biak
e) Selalu menekankan kepercayaan kepada karyawan
Menurut zimmerer Tanggung jawab terhadap karyawan dapat dilakukan dengan cara:
a) Menghormati dan mendengarkan pendapat karyawan
b) Meminta input kepada karyawan
c) Memberi kepercayaan kepada karyawan
d) Memberi imbalan kepada karyawan yang bekerja dengan biak
e) Selalu menekankan kepercayaan kepada karyawan
3. Tanggungb jawab
terhadap pelanggan
Tanggungb jawab terhadap pelanggan ada dua kategori:
a) Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
b) Memberikan harga barang dan jasa yang adil dan wajar
Tanggungb jawab terhadap pelanggan ada dua kategori:
a) Menyediakan barang dan jasa yang berkualitas
b) Memberikan harga barang dan jasa yang adil dan wajar
4. Tanggung Jawab
terhadap investor
Tanggung Jawab terhadap investor adalah menyediakan pengembalian investasi yang menarik, seperti memaksimumkan laba.
Tanggung Jawab terhadap investor adalah menyediakan pengembalian investasi yang menarik, seperti memaksimumkan laba.
5. Tanggung jawab
terhadap Masyarakat
Perusahaan harus ber Tanggung jawab terhadap Masyarakat sekitarnya, misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta kontribusi terhadap mayararakat sekitarnya.
Perusahaan harus ber Tanggung jawab terhadap Masyarakat sekitarnya, misalnya menyediakan pekerjaan dan menciptakan kesehatan serta kontribusi terhadap mayararakat sekitarnya.
F.
Biaya-biaya
Atas Tanggung Jawab Sosial
Kemungkinan
biaya yang timbul sebagai akibat tanggung
jawab sosial kepada :
·
Pelanggan,
adalah : Menciptakan program menerima dan memecahkan keluhan,
Melakukan survey untuk mengetahui kepuasan pelanggan,Gugatan hukum oleh
pelanggan.
·
Karyawan,
adalah : Menciptakan program menerima dan memecahkan keluhan,
Melakukan survey untuk mengetahui kepuasan karyawan, Gugatan hukum oleh karyawan karena
diskriminasi atau tuduhan tanpa bukti.
·
Pemegang
Saham, adalah : Mengumumkan
Informasi Keuangan secara periodik, Gugatan hukum atas tuduhan bahwa manajer
perusahaan tidak memenuhi tanggung jawabnya kepada para pemegang saham.
·
Lingkungan,
adalah: Memenuhi regulasi pemerintah akan lingkungan, Memenuhi janji
akan petunjuk lingkungan yang dibuat perusahaan.
·
Komunitas,
adalah: Sponsor aktivitas yang akan diberikan oleh masyarakat.
III.
PENUTUP
KESIMPULAN
Etika bisnis suatu kode etik perilalku pengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan tuntunan dan pedoman
berprilaku dalam menjalankan kegiatan perusahaaan atau berusaha.
Secara sederhana yang dimaksud dengan etika bisnis
adalah cara-cara untuk melakukan kegiatan bisnis, yang mencakup seluruh aspek
yang berkaitan dengan individu, perusahaan, industri dan juga masyarakat.
Adapun manfaat perusahaan berperilakuy etis adalah:
1.
Perusahaan yang etis dan memiliki tanggung
jawab social mendapatkan rasa hormat dari steakholder.
2.
Kerangka kerja
yang kokoh memandu manager dan karyawan perusahaan sewaktu berhadapan dengan
rumitnya pekerjaan dan tantangan jaringan kerja yang semakin komplek.
3.
Suatau
perusahaan akan terhindar dari seluruh pengaruh yang merusak berkaitan dengan
reputasi.
4.
Banyak
perusahaan yang menerapkan perilaku etis dan tanggung jawab social dapat
menambah uang dalam bisnis mereka.
Selain etika, yang tidak kalah penting adalah
tanggung jawab perusahaan, yaitu kepada lingkungan, karyawan, pelanggan,
investor dan masyarakat sekitarnya.
IV.
DAFTAR PUSTAKA
R.heru kristanto. Kewirausahaan Entrepreneurship.
Graha Ilmu: yogyakarta. 2009
Suryana. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat: Jakarta. 2008.
http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm akses 11 oktober 2010
http://fema.ipb.ac.id/index.php/lingkungan-masyarakat-dan-tanggung-jawab-sosial-perusahaan-csr/ akses 11 oktober 2010.
Suryana. Kewirausahaan Kiat dan Proses Menuju Sukses. Salemba Empat: Jakarta. 2008.
http://www.anneahira.com/artikel-umum/etika-bisnis.htm akses 11 oktober 2010
http://fema.ipb.ac.id/index.php/lingkungan-masyarakat-dan-tanggung-jawab-sosial-perusahaan-csr/ akses 11 oktober 2010.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar