BAHASA INDONESIA
SEBAGAI MEDIA KOMUNIKASI
MAKALAH
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
”Bahasa Indonesia”
Oleh:
Haris Maiza
Putra
C52212099
Lukman Chakim
Putra
C52212106
Dwi
Apriliawati
C52212115
Ifa Al
Mufida
C72212137
M. Afif Zainur
Rozikin C92212145
Nisfatul
Chabibah
C92212149
Dosen Pembimbing:
Siti Rumilah, M.Pd.
JURUSAN MUAMALAH
FAKULTAS SYARI’AH
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SUNAN AMPEL
SURABAYA
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur
Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
Rahmat dan Hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan amal. Dan berkat
Rahmat dan Hidayah-Nya pula, penulis dapat menyelesaikan makalah Bahasa
Indonesia yang insyaallah tepat pada waktunya.
Penulis menyadari
bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas tanpa adanya bimbingan
serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya kepada :
1. Ibu Siti Rumilah,
M.Pd. selaku dosen pembimbing mata kuliah Bahasa Indonesia.
2. Teman Kelompok 1
selaku Penulis dan pembuat Makalah ini. Dan untuk teman teman yang lain yang
tergabung dalam kelas “Muamalah D”.
Penulis menyadari
bahwa makalah ini masih terdapat banyak terdapat banyak kekurangan. Akhirnya,
kritik, saran, dan masukan yang membangun sangat penulis butuhkan untuk
dijadikan pedoman dalam penulisan ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amiin.
Surabaya, 14 September 2012.
Penulis,
DAFTAR ISI
Kata Pengantar….. …………………………………………………………………………………. i
Daftar isi ……………………………………………………………………………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
…………………………………………………. 1
1.2 Rumusan Masalah
………………………………………………. 2
1.3 Tujuan Pembelajaran
………………………………………….. 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa
……………………………………………… 3
2.2 Macam macam Bahasa ………………………………………….
4
2.3 Bahasa Negara
…………………………………………………… 8
2.4 Tujuan Mempelajari Bahasa
……………………………………. 9
2.5 Ragam Bahasa ……………………………………………………. 10
BAB III KESIMPULAN………………………………………………. 13
Daftar Pustaka ……………………………………………………………….. 14
Saran………………………………………………………………………….. .15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Bahasa merupakan
komponen terpenting dalam kehidupan manusia. Manusia tidak akan bisa
melanjutkan kelangsungan hidup mereka dengan baik dan teratur tanpa adanya
bahasa. Mereka tidak bisa berinteraksi dengan mudah dan baik jika mereka tidak
menguasai bahasa antara satu sama lain dan dengan tidak adanya kesinambungan
tersebut mereka juga tidak dapat menangkap ekspresi kejiwaan maupun keinginan
yang diutarakan oleh lawan komunikasinya. Hal ini juga yang menyebabkan adanya
sekat dan kurang terkaitnya emosional satu sama lain.
Bisa dikatakan bahwa
bahasa sebagai salah satu kebutuhan primer yang mempunyai peran sebagai
pengatur sirkulasi kelanjutan hidup. Bahkan, bahasa juga dapat dikategorikan
sebagai senjata yang paling ampuh untuk membentengi diri dan negeri dari
ancaman-ancaman perpecahan.
Di era globalisasi
saat ini penggunaan bahasa sebagai media komunikasi sangatlah terpengaruh oleh
laju perkembangan teknologi dan informasi. Terdapat dua pengaruh pada
bahasa setelah terkontaminasi dengan adanya laju teknologi dan informasi yang
sangat cepat yaitu pengaruh positif dan pengaruh negatif. Adapun pengaruh
positif yang dapat diperoleh adalah dimana media teknologi informasi sangat
memperlancar hubungan komunikasi antar sesama. Mereka dapat menyampaikan segala
komunikasi jarak jauh maupun jarak dekat dengan sangat praktis dan efisien.
Di pandang dari sisi lain, kemajuan teknologi dan cepatnya akses
informasi juga mempunyai dampak negatif yang sangat mempengaruhi kelangsungan
dari bahasa yang telah kita miliki dan kita sepakati untuk menjadi bahasa
pemersatu bangsa serta tanah air yaitu bahasa indonesia. Dapat kita ketahui
barsama bahwa, sekarang ini banyak bahasa pergaulan yang sangat berbeda dengan
kaidah-kaidah kebahasaan. Dengan menurunnya kemampuan berbahasa masyarakat
bangsa ini, secara tidak langsung juga akan mengurangi rasa nasionalisme yang
tertanam pada diri mereka. Sehingga benteng perahanan yang selama ini terbangun
kukuh akan lebih mudah untuk diporak-porandakan oleh musuh.
Maka dari itu, dalam
kesempatan kali ini kami akan memaparkan suatu pembahasan yang berjudul ”
Bahasa Indonesia Sebagai Media Komunikasi” yang didalamnya akan mencakup
tentang pengertian bahasa, macam-macam bahasa serta hal-hal lain yang berkaitan
dengan kebahasaan. Dan untuk pembahasan yang lebih mendetail, akan diulas
secara terperinci dalam bab pembahasan.
1.2 Rumusan Masalah
Dalam suatu karangan
ilmiah haruslah disusun secara sistematis dan runtut sesuai dengan ketentuan
yang ada. Maka dari itu perlu untuk menyusun suatu rumusan masalah yang menjadi
batu pijakan untuk pembahasan pada makalah ini. Adapun rumusan masalah tersebut
ialah sebagai berikut:
1.
Apa yang dimaksud dengan Bahasa Indonesia ?
2.
Jelaskan yang termasuk dalam macam-macam bahasa ?
3.
Apa maksud dari bahasa negara ?
4.
Apa tujuan dari mempelajari bahasa ?
5.
Apa yang dimaksud dengan ragam bahasa dan yang terkait dengannya
?
1.3 Tujuan Pembelajaran
Adanya suatu diskusi
dalam kelas yang kita lakukan sudah barang tentu semuanya mempunyai tujuan
masing-masing dan boleh jadi tujuan tersebut berbada ataupun sama. Sedang
pembelajaran pada saat ini yaitu dengan judul “ Bahasa Indonesia Sebagai Media
Komunikasi” mempunyai beberapa tujuan diantaranya adalah :
1.
Dapat mengetahui makna dari Bahasa Indonesia secara terperinci
2.
Dapat memahami macam-macam bahasa yang ada pada saat ini
3.
Dapat memaparkan maksud dari bahasa negara
4.
Dapat memperoleh pengetahuan tentang tujuan mempelajari bahasa
5.
Dapat membuka cakrawala pengetahuan berkenaan dengan ragam
bahasa
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Bahasa
Menurut Gorys Keraf
(2004 : 1), bahasa adalah alat komunikasi antara anggota masyarakat berupa
simbol bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia. Ketika anggota masyarakat
menginginkan untuk berkomunikasi dengan sesamanya, maka orang tersebut akan
menggunakan suatu bahasa yang sudah biasa digunakannya untuk menyampaikan
sesuatu informasi. Pada umumnya bahasa-bahasa tersebut dapat berbeda antara
satu daerah dengan daerah yang lain, hal ini dapat dikarenakan adanya perbedaan
kultur, lingkungan dan kebiasaan yang mereka miliki. Mungkin asumsi beberapa
orang berpendapat bahwa tidak hanya bahasa saja yang dapat dijadikan sebagai
media komunikasi. Mereka menunjukkan bahwa terdapat dua orang atau lebih yang
mengadakan komunikasi dengan mempergunakan cara-cara tertentu yang telah
disepakati bersama. Mereka memakai beberapa alat ataupun media untuk
menyampaikan suatu kabar yang memang ingin diinformasikan kepada pihak lain
dengan menggunakan lukisan-lukisan, asap api, bunyi gendang atau tong-tong dan
sebagainya.
Menurut KBBI (Kamus
Besar Bahasa Indonesia), bahasa adalah sistem lambang bunyi yang arbiter, yang
dipergunakan oleh sekelompok masyarakat untuk bekerjasama, berinteraksi, dan
mengidentifikasikan diri. Dilihat dari pengertian yang ada dalam kamus
tersebut, dapat difahami bahwa bahasa juga dapat berfungsi sebagai lambang
bunyi sebagai mana not yang ada pada nada, akan tetapi fungsi atau manfaat yang
diberikan sangatlah berbeda antara keduanya. Bunyi yang dihasilkan oleh bahasa
dipreoritaskan untuk menyampaikan suatu informasi serta lebih menitik beratkan
pada kepadatan isinya bukan pada fungsi estetika yang dihasilkannya.
Bahasa adalah sistem
simbol dan tanda. Yang dimaksud dengan sistem simbol adalah hubungan simbol
dengan makna yang bersifat konvensional. Sedangkan yang dimaksud dengan sistem
tanda adalah bahwa hubungan tanda dan makna bukan konvensional tetapi
ditentukan oleh sifat atau ciri tertentu yang dimiliki benda atau situasi yang
dimaksud.
Dari beberapa definisi
yang telah dipaparkan di atas maka dapat disimpulkan bahwa bahasa adalah alat
untuk berkomunikasi yang dapat disampaikan melalui lisan, tulisan maupun media
lain yang sudah disepakati oleh pihak yang berkomunikasi. Bahasa yang
disampaikan melalui lisan dapat disebut dengan bahasa primer sedangkan bahasa
yang diutarakan dengan menggunakan selain lisan disebut dengan bahasa sekunder.
Adapun pengertian dari
berkomunikasi melalui lisan yaitu berkomunikasi dengan menggunakan suatu simbol
bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia yang memiliki ciri khas tersendiri
yang dapat berbada makna ketika diucapkan oleh orang dan kondisi yang berbeda .
Suatu simbol bisa terdengar sama di telinga kita tapi memiliki makna yang
sangat jauh berbeda. Misalnya kata ’sarang’ dalam Bahasa Korea yang memiliki
arti cinta, dalam Bahasa Indonesia artinya adalah tempat tinggal burung atau
binatang-binatang lain. Sedang pengertian dari tulisan adalah susunan dari
simbol (huruf) yang dirangkai menjadi kata bermakna dan dituliskan. Bahasa
lisan lebih ekspresif. Mimik, ekspresi wajah, intonasi, dan gerakan tubuh dapat
bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukannya.
2.2 Macam Macam Bahasa
Dalam keberadaannya, Indonesia terkenal sebagai sebuah negara yang mempunyai
keberagaman tingkat tinggi. Didalam tubuh bangsa indonesia yang terdiri dari
deretan pulau-pulau, saling sambung menyambung dari Sabang sampai Merauke
terdapat banyak suku bangsa dan ras berbeda antara satu sama lain. Perbedaan
ini dapat disebabkan dari lingkungan hidup dan kebiasaan yang dilakukan oleh
orang-orang tersebut. Setelah diamati dan dicermati perbedaan-perbedaan ini
juga terjadi pada ranah kebahasaan yang ada, setiap daerah rata-rata
mempunyai bahasa daerahnya masing-masing, satu propinsipun kadang mempunyai
lebih dari lima bahasa yang digunakan masyarakatnya untuk berkomunikasi dan hal
inilah yang menjadikan indonesia terkenal dengan kemajemukannya.
Di daerah-daerah yang ada di Indonesia, masyarakat yang ada disana tidak hanya
menggunakan satu bahasa saja, melainkan menggunakan beberapa bahasa yang
berbeda satu daerah dengan daerah yang lain dan bisa jadi walaupun mereka
sama-sama orang yang notabenenya adalah penduduk yang tinggal menetap dalam
satu pulau atau provinsi bisa jadi tidak faham dengan penyampaian lawan bicara
dari daerah yang berbeda dalam satu pulau atau provinsi tersbut.
Dalam bab macam-macam bahasa ini, akan disebutkan macam bahasa yang ada dan
digunakan oleh masyarakat-masyarakat yang ada di Indonesia ini. Adapun macam
bahasa dapat diklasifikasikan menurut daerah dimana bahasa itu digunakan,
karena pada umumnya suatu daerah yang telah mempunyai otonom dan kebudayaan
sendiri, ia juga akan cenderung mempunyai bahasa dan logat yang berciri khas
dan berbeda dari pada yang lain.
Pengklasifikasian
menurut daerah, pengguna bahasa ini terbagi menjadi 7 kelas yaitu : macam
bahasa yang digunakan di daerah Sumatra, macam bahasa yang dipergunakan di
derah Maluku, macam bahasa yang dipergunakan di daerah Sulawesi, macam
bahasa yang digunakan di daerah Kalimantan, bahasa yang digunakan di daerah
Jawa, macam bahasa yang digunakan di daerah Bali dan macam bahasa yang
dipergunakan oleh masyarakat Indonesia yang berada di daerah Nusa Tenggara baik
barat maupun timur.
2.2.1 Macam bahasa di
Sumatra
Adapun
bahasa yang digunakan di daereh Sumatra tidak kurang dari 20 bahasa yang
digunakan untuk salimg tukar infirmasi dan untuk berkomunikasi. Adapun bahasa
tersebut di antaranya adalah :
1.
Simulu
12. Simulur
2.
Sikule
13. Riau
3.
Rejang
Lebong
14. Pak-Pak
4.
Orang
Laut
15. Nias
5.
Minangkabau
16. Mentawai
6.
Melayu
17.
Mandailing
7.
Lom
18. Lampung
8.
Kubu
19. Karo
9.
Gayo
20. Enggano
10. Batak
21. Angkola
11. Aceh
22. Alas
2.2.2 Macam bahasa di daerah Maluku
Di daerah Maluku sendiri terdapat pemilahan macam bahasa yang digunakan sebagai
media berkomunikasi yang dikarenakan adanya perbedaan pemakaian bahasa yang
ada.
Di Maluku Daerah Sekitar Ambon Timur juga menggunakan bahasa yang
bermacam-macam, diantara bahasa yang digunakan oleh kebanyakan masyarakat yang
bermukim dan berdomisili disana adalah :
1.
Timor
2.
Tetun
3.
Anibar
4.
Solor
a.
Rote
b.
Roma
c.
Pantar
d.
Leti
e.
Lain
f.
Kroe
g.
Kaisar
h.
Kai
i.
Kadang
j.
Helo
k.
Goram
l.
Geloli
m.
Buru
n.
Belu
o.
Banda
p.
Aru
q.
Ambelan
r.
Alor
Sedangkan daerah Maluku daerah sekitar suli bacan mempunyai bahasa yang berbeda
dengan Maluku daerah ambon timur. Bahasa yang sering digunakan oleh masyarakat
yang berdomisili di daerah ini adalah :
1.
Taliabo
2.
Sula
3.
Bacan
2.2.3 Macam bahasa di
daerah Sulawesi
Beralih pada bahasa yang dipergunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat yang
ada wilayah Sulawesi. Sebagaimana pembagian macam bahasa yang ada di wilayah
Sumatra, bahasa yang digunakan sebagai media komunikasi juga bervariasi tidak
monoton menggunakan satu bahasa saja. Bahasa yang digunakan di wilayah Sulawesi
adalah :
1.
Toraja
2.
Napu
3.
Pilpikoro
2.2.4 Macam bahasa di daerah Kalimantan
Masyarakat yang menetap di daerah yang berada di Pulau Kalimantan menggunakan
bahasa yang bermacam-macam. Macam-macam bahasa yang difungsikan sebagai media
komunikasi oleh masyarakat Kalimantan adalah :
1.
Klemautan
3. Kenya
2.
Kayan
4. Iban
2.2.5 Macam bahasa
yang digunakan di daerah Jawa
Sebagaimana yang kita ketahui bersama di Pulau Jawa juga terdapat macam-macam
bahasa yang digunakan untuk berkomunikasi oleh masyarakat yang tinggal di jawa.
Diantara macam bahasa yang digunakan adalah :
1.
Sunda
3. Jawa
2.
Madura
2.2.6 Macam bahasa
yang digunakan didaerah Nusa Tenggara
Sebagaimana yang ada
di daerah Maluku, nusa tenggara juga mempunyai pembagian yang lebih spesifik.
Nusa tenggara seperti yang telah diketahui bahwa daerah ini terbagi menjadi dua
yaitu Nusa Tenggara Barat dan Nusa Tenggara Timur.
Adapun macam-macam bahasa yang sebagai media komunikasi oleh kebanyakan orang
yang hidup dan melakukan interaksi didaerah Nusa Tenggara Barat adalah sebagai
berikut :
1.
Sumba
2.
Sasak
Sedangkan bahasa yang difungsikan oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur sebagai
media komunikasi adalah :
1.
Sasak
3. Sumbawa
2.
Timor
2.2.7 Macam bahasa
yang dipergunakan di daerah Bali
Pulau Bali yang terkenal sebagai pulau dewata pun juga mempunyai macam bahasa
yang biasa digunakan untuk menjalin komunikasi antar sesamanya. Adapun bahasa
yang sering digunakan berkomunikasi oleh masyarakat pulau dewata ini adalah
bahasa sasak yang juga digunakan oleh orang-orang nusa tenggara. Jika dilakukan
pengamatan, maka akan ditarik kesimpulan bahwa letak geografis dan lingkungan
juga sangat berpengaruh pada perkembangan bahasa. Jika daerah tersebut letaknya
tidak terlalu jauh, maka perbedaan bahasa mereka juga tidak akan terlalu
jauh.
Sebagai negara yang mempunyai keberagaman yang sangat banyak hususnya pada
ranah bahasa, tidak dapat dipungkiri lagi akan banyak perbedaan yang ada
sehingga dapat menyebabkan perpecahan antar daerah, ras ataupun suku yang ada
di negara indonesia ini. Untuk mengantisipasi adanya perpecahan yang disebabkan
oleh banyaknya perbedaan macam bahasa, sudah barang tentu seluruh masyarakat
Indonesia untuk mempelajari dan menguasai bahasa pemersatu yaitu bahasa
Indonesia.
2.3 Bahasa Negara
Suatu negara yang
sudah merdeka dan tengah menjalankan kepemerintahannya pastilah memerlukan
suatu bahasa untuk berkomunikasi dengan pihak dalam maupun pihak luar. Negara
juga pasti memiliki bahasa yang wajib digunakan oleh masyarakatnya untuk
berkomunikasi. Sehingga walaupun orang yang berkomunikasi tersebut berasal dari
daerah atau suku yang berbeda, akan tetapi mereka tetap dapat dipersatukan
dalam hal tukar informasi. Dan biasanya bahasa yang digunakan sebagai bahasa
pemersatu ini disebut sebagai bahasa negara ataupun bahasa nasional.
Herman RN(2006:1) Tidak dapat dipungkiri lagi bahwasanya bahasa nasional dan
bahasa negara di Indonesia adalah Bahasa Indonesia. Kedua kedudukan tersebut
sangatlah penting dan harus terpenuhi fungsinya. Jika ada salah satu yang tidak
terpenuhi maka fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa pemersatu akan pudar dan
akan sirna. Hal yang demikian inilah yang sangat menghawatirkan bangsa ini
karena akan timbul perpecahan dimana-mana dan benteng pertahanan terkuat Negara
Indonesia akan mudah diruntuhkan oleh lawan.
Walaupun bahasa negara dan bahasa nasional Negara Indonesia sama yaitu bahasa
Indonesia, menurut beliau kedudukan Bahasa Indonesia sebagai bahasa negara dan
sebagai bahasa nasional memiliki fungsi yang berbeda.dan dalam
pembahasan ini akan lebih ditekankan pada pembahasan Bahasa Indonesia yang
berkedudukan dan berfungsi sebagai bahasa negara.
Di dalam kedudukannya sebagai bahasa negara,
Bahasa Indonesia berfungsi sebagai :
1. Bahasa resmi
kenegaraan
2. Bahasa pengantar dalam
dunia pendidikan
3. Alat perhubungan di
tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan pelksanaan pembangunan
4. Alat pengembangan
kebudayaan, ilmu pengetahuan dan
teknologi
(e. zaenal arifin, 2008:13)
Sebagaimana fungsi
pertama bahasa indonesia sebagai bahasa negara yaitu berfungsi sebagai bahasa
resmi kenegaraan, Bahasa Indonesia sangat berperan aktif dalam event-event penting
yang diadakan oleh bangsa ini baik event upacara, perjanjian
atau pembaiatan, pidato serta acara-acara lain yang lebih bersifat resmi dan
formal.
Dalam pembelajaran yang ada di Indonesia,
tidak diperbolehkan bagi para tenaga pendidik maupun peserta didik untuk
menggunakan bahasa selain Bahasa Indonesia kecuali pada materi-materi
kebahasaan yang memang ada tuntutan untuk memakai bahasa asing atau bahasa
daerah. Terdapat manfaat yang dapat di ambil dari ketetapan ini, ketika ada
tenaga pengajar maupun peserta didik dari luar daerah dimana mereka melangsungkan
proses belajar mengajar mereka akan dapat memahami materi yang disampaikan
ketika materi tersebut disanpaikan dengan menggunakan Bahasa Indonesia.
Dalam fungsinya sebagai
alat perhubungan di tingkat nasional untuk kepentingan perencanaan dan
pelksanaan pembangunan, Bahasa Indonesia bukan hanya mempunyai fungsi sebagai
penghubung antar suku ataupun ras. Akan tetapi, dalam hal ini lebih difokuskan
sebagai media komunikasi antara masyarakat dengan pihak pemerintahan. Dengan
terciptanya komunikasi yang sehat dan baik, maka pembangunan negeri ini akan
mudah terealisasikan sebagaimana yang telah direncanakan.
Alat pengembangan kebudayaan,
ilmu pengetahuan dan teknologi merupakan fungsi Bahasa Indonesia sebagai bahasa
negara berpengertian bahwasanya Bahasa Indonesia adalah bahasa yang dapat
menciptakan jati diri bangsa yang akan membedakan dengan bangsa lain. Budaya
Indonesia yang berkembang berdampingan dengan bahasa Indonesia pun akan turut
menjadi budaya yang mempunyai keunikan dan cirri khas tersendiri.
2.4 Tujuan Mempelajari Bahasa
Dalam setiap mempelajari suatu
ilmu, setiap manusia pastilah mempunyai suatu tujuan tertentu. Walaupun boleh
jadi tujuan ahir yang diinginkan antara satu individu dengan individu yang
lainnya akan berbeda. Begitu juga dengan tujuan orang-orng yang berkenan untuk
mempelajari bahasa, pastilah mereka juga mempunyai motif tertentu yang melatar
belakanginya.
Walaupun pasti ada tujuan-tujuan
yang tidak senada, akan tetapi dalam mempelajari bahasa terdapat tujuan-tujuan
yang bersifat umum. Yaitu dengan kita belajar bahasa, kita ingin apa-apa yang
kita sampaikan dapat dimengerti dan difahami oleh lawan komunikasi kita.
Karena, ketika bahasa kita tidak dapat mengundang pemahaman dari lawan
komunikasi maka kita akan menerima respon yang kurang baik selain itu bahasa
yang kuang baik dan benar akan dapat menimbulkan kesalahfahaman yang bisa
berakibat fatal. Sebagaimana yang telah dikatakan oleh Gorys Keraf (2004 : 8)
bahwa seorang yang belum mahir berbahasa akan menemukan kesulitan-kesulitan,
karena apa yang dipikirkan atau dimaksudkan tidak akan bisa terlahir sempurna
kepada orang lain.
Selain untuk memahamkan orang
lain tujuan mempelajari bahasa adalah untuk dapat menggelar dan mengembangkan
potensi-potensi pribadi yang ada pada diri kita. Dengan penguasaan bahasa yang
baik dan benar, akan dapat lebih mudah mencari relasi dalam segala hal.
Ada salah satu tujuan terpenting
yang harus kita canangkan ketika kita mempelajari bahasa. Tujuan tersebut ialah
kemahiran bahasa. Menurut penuturan Gorys Keraf (2004:1) kemahiran bahasa akan
mendatangkan keuntungan bagi masyarakat, bila ia digunakan sebagai alat
komunikasi yang baik terhadap sesama masyarakat, bila ia memungkinkan kita
untuk mengembangkan kesanggupan kita untuk dapat mempengaruhi orang lain dalam
mengembangkan kontrol social yang diingankan.
2.5 Ragam Bahasa
Ragam bahasa adalah
pembagian bahasa yang ditinjau dari bagaimana cara bahasa itu diutarakan oleh
orang yang melakukan komunikasi. Lamuddin Finoza (2002:3) memaparkan bahwa
ragam bahasa menjadi sangat banyak jumlahnya karena pemilihan corak bahasa yang
dipakai seseorang untuk mengomunikasikan sesuatu bergantung kepada tiga hal
berikut ini:
1.
Cara berkomunikasi : lisan atau tulisan
2.
Cara pandang penutur terhadap mitra komunikasinya
3.
Topik yang dibicarakan/dituluskan
Dengan berdasar pada pemaparan yang disampaikan oleh Lamuddin tersebut, dapat
diketahui bahwa ada tiga klasifikasi ragam bahasa yang terdapat dalam bahasa
Indonesia. Adapun klasifikasi ragam bahasa itu adalah :
1.
Ragam bahasa berdasarkan cara komunikasi
1) Ragam lisan
2) Ragam tulisan
1.
Ragam bahasa berdasarkan cara pandang penutur
1) Ragam dialek
2) Ragam idealek
3) Ragam Sosialek
1.
Ragam bahasa berdasarkan situasi
1) Ragam terpelajar
2) Ragam resmi
3) Ragam tidak resmi
4) Ragam bahasa berdasarkan topik
pembicaraan
1) Ragam hukum
2) Ragam bisnis
3) Ragam sastra
4) Ragam kedokteran
5) dsb.(lomuddin finoza, 2002:3)
1.
1. Ragam bahasa berdasarkan
cara berkomunikasi
Dalam pembahasan ini yang akan dibahas
terlebih dahulu adalah ragam lisan dan ragam tulisan. Adapun
perbedaan antara ragam lisan dan ragam tulisan adalah sebagai
berikut:
·
Ragam lisan menghendaki adanya lawan bicara yang siap
mendengarkan apa yang diucapkan oleh seseorang, sedangkan ragam tulisan tidak
selalu memerlukan lawan bicara.
·
Ragam lisan, unsur-unsur fungsi gramatikal seperti subjek,
prediket, objek, dan keterangan tidak selalu dinyatakan dengan kata sering
dinyatakan dengan gerak tubuh dan mimik muka. Sedangkan ragam tulisan, fungsi
gramatikal harus dinyatakan dengan jelas agar orang membaca suatu tulisan dapat
memahami isinya.
·
Ragam lisan sangat terikat pada situasi, kondisi, ruang dan waktu.
Suatu ragam lisan baru dapat dimengerti jika dia berada atau turut
terlibat didalam situasi, kondisi, ruang dan waktu yang sama Sedangkan ragam
tulisan dapat dimengerti oleh orang lain pada tempat, waktu, kondisi, ruang dan
waktu yang berbeda beda.
·
Ragam lisan dipengaruhi oleh tinggi-rendah,
panjang-pendeknya suara. Sedangkan ragam tulis dilengkapi dengan tanda
baca, huruf capital, huruf kecil atau huruf tegak dan huruf miring.(Lomudin
Finoza, 1993:4)
1.
Ragam Bahasa Indonesia berdasarkan cara pandang penutur
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.
Berdasarkan cara pandang penutur, ragam bahasa Indonesia terdiri dari ragam dialek, ragam terpelajar, ragam resmi dan ragam tak resmi.
Contoh Ragam Dialek adalah ‘Gue udah baca itu buku.’
Contoh Ragam Terpelajar adalah ‘Saya sudah membaca buku
itu.’
Contoh Ragam Resmi adalah ‘Saya sudah membaca buku itu.’
Contoh Ragam Tak Resmi adalah ‘Saya sudah baca buku
itu.’
1.
Ragam Bahasa Indonesia sebagai topik pembicaraan
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Berdasarkan topik pembicaraan, ragam bahasa terdiri dari ragam bahasa ilmiah, ragam hukum, ragam bisnis, ragam agama, ragam sosial, ragam kedokteran dan ragam sastra.
Ciri-ciri ragam ilmiah:
·
Bahasa Indonesia ragam baku
·
Penggunaan kalimat efektif
·
Menghindari bentuk bahasa yang bermakna ganda
·
Penggunaan kata dan istilah yang bermakna lugas dan menghindari
pemakaian kata dan istilah yang bermakna kias
·
Menghindari penonjolan persona dengan tujuan menjaga
objektivitas isi tulisan
·
Adanya keselarasan dan keruntutan antarproposisi dan
antaralinea.
Contoh ragam bahasa berdasarkan topik pembicaraan:
·
Ragam Hukum : Dia dihukum karena melakukan tindak pidana.
·
Ragam Bisnis : Setiap pembelian di atas nilai tertentu akan
diberikan diskon.
·
Ragam Sastra : Cerita itu menggunakan unsur flashback.
·
Ragam Kedokteran : Anak itu menderita penyakit kuorsior.
·
Ragam Psokologis : Penderita autis perlu mendapatkan bimbingan
yang intensif.
BAB III
KESIMPULAN
Dengan demikian perlu dapat ditarik kesimpulan
bahwa Bahasa adalah sistem simbol bunyi yang bermakna dan berartikulasi
(dihasilkan oleh alat ucap) yang bersifat arbitrer dan konvensional, yang
dipakai sebagai alat berkomunikasi oleh sekelompok manusia untuk melahirkan
perasaan dan pikiran. Sedangkan dari makna Bahasa itu terdapat macam dan ragam
bahasa yang telah dijelaskan di atas.
Selain terdapat macam dan ragam, bahasa juga
bisa sebagai bahasa negara atau bahasa nasional. Sedangkan bahasa negara adalah
suatu bahasa yang memiliki sejenis hubungande facto atau de
jure dengan seseirang dan mungkin melalui perluasan teritori
yang mereka duduki. Sebutan ini digunakan bermacam. Sebuah bahasa nasional bisa
mewakili identitas nasional suatu bangsa atau negara. Bahasa nasional secara
alternatif bisa merupakan sebuah penetapan yang diberikan pada satu bahasa atau
lebih yang dituturkan sebagai bahasa pertama di teritori sebuah negara.
Bahasa selain sebagai bahasa negara, bahasa
juga memiliki sebuah tujuan dari pembelajaran bahasa. Banyak orang yang belajar
bahasa dengan berbagai tujuan yang berbeda. Ada yang belajar hanya untuk
mengerti, ada yang belajar untuk memahami isi bacaan, ada yang belajar untuk
dapat bercakap-cakap dengan lancar, ada pula yang belajar untuk
gengsi-gengsian, dan ada pula yang belajar dengan berbagai tujuan khusus.
Tujuan pembelajaran bahasa, menurut Basiran adalah keterampilan komunikasi
dalam berbagai konteks komunikasi. Kemampuan yang dikembangkan adalah daya
tangkap makna, peran, daya tafsir, menilai, dan mengekspresikan diri dengan
berbahasa. Kesemuanya itu dikelompokkan menjadi kebahasaan, pemahaman, dan
penggunaan.
SARAN
Demi tercapainya persatuan dalam keberagaman
yang ada di Indonesia perlu adanya kesadaran untuk menanamkan rasa nasionalisme
dalam diri sendiri. Sebagai generasi muda dan salah satu cara untuk mencapainya
yaitu dengan mempelajari bahasa Indonesia secara detail dan mendalam serta
menanamkan rasa kecintaan, kesenangan untuk mempelajari Bahasa Indonesia. Serta
menerapkanya secara baik dan benar, karena dengan menerapkan Bahasa Indonesia
secara tepat dan benar maka akan mempererat Negara Indonesia dari berbagai
ragam bahasa. Serta Bahasa Indonesia dapat mempersatukan antar sesame bangsa.
DAFTAR PUSTAKA
Finoza, Lamuddin. 2002.Komposisi Bahasa
Indonesia.Cetakan ke-8. Jakarta: Diksi Insan Mulia.
Keraf, Gorys. 2004.Komposisi Sebuah
Pengantar Kemahiran Bahasa. Flores: Nusa Indah.
Arifin, E. Zaenal dan
Tasai S. Amran.2009Cermat Berbahasa Indonesia Untuk Perguruan
Tinggi. Jakarta:Akademika Pressindo.
Wibowo, Wahyu.2001.Manajemen
Bahasa. Jakarta: Gramedia.
Pembelajaran Bahasa
Indonesia, artikel diakses pada tanggal 14 September 2009 darihttp://endonesa.wordpress.com/ajaran-pembelajaran/pembelajaran
bahasa-indonesia/)
In this fashion my buddy Wesley Virgin's report begins with this SHOCKING and controversial VIDEO.
BalasHapusWesley was in the army-and shortly after leaving-he revealed hidden, "mind control" tactics that the CIA and others used to get anything they want.
THESE are the same SECRETS tons of celebrities (notably those who "became famous out of nothing") and elite business people used to become wealthy and famous.
You probably know that you only use 10% of your brain.
Mostly, that's because most of your BRAINPOWER is UNCONSCIOUS.
Maybe this conversation has even taken place IN YOUR very own head... as it did in my good friend Wesley Virgin's head 7 years back, while riding an unlicensed, garbage bucket of a car without a driver's license and with $3.20 in his pocket.
"I'm absolutely fed up with going through life payroll to payroll! Why can't I turn myself successful?"
You've been a part of those those types of thoughts, ain't it so?
Your success story is waiting to be written. Go and take a leap of faith in YOURSELF.
CLICK HERE TO LEARN WESLEY'S SECRETS