Rabu, 11 Mei 2016

Dinasti Rothschild (Zionist) di Indonesia

Dinasti Rothschild (Zionist) di Indonesia

   1602: Pada 20 Maret, VOC yang merupakan cabang dari Freemason (kelompok pemuja iblis yang dikembangkan dan didanai Rothschild) melakukan penjajahan di Indonesia dan mengeruk sumber daya alamnya selama ratusan tahun.

   1917: Josephus Beek atau yang dikenal dengan nama Pater Beek lahir. Ia seorang penganut agama Katolik yang taat dan merupakan anggota Ordo Jesuit, sebuah sekte dalam agama Kristen yang didirikan Ignatius Loyola, Fransiscus Xaverius dan lima rekannya di Kapel Montmatre, Perancis, pada 15 Agustus 1534.  Seperti halnya kebanyakan pemuda Belanda kala itu, cerita tentang sebuah negara kaya raya dengan mayoritas penduduk beragam Islam yang sedang dikuasai negara mereka, juga menarik minat Beek remaja untuk ‘bertualang’ di negara yang kala itu masih bernama Hindia Belanda tersebut. Kesempatan datang kala ia berusia 22 tahun.  Diduga kuat berkat rekomendasi ordonya, ia dikirim ke Indonesia dengan mengemban dua misi, yakni menyebarkan agama Kristen dan melakukan kajian tentang pola hidup masyarakat di Pulau Jawa. Tujuan misi kedua ini jelas, demi melanggengkan penjajahan yang dilakukan negaranya terhadap Bumi Pertiwi. Beek bekerja dengan sangat baik. Ia mencatat apapun yang berhasil diamatinya dari kehidupan masyarakat Pulau Jawa setiap hari. Menurut buku ‘Pater Beek, Freemason, dan CIA’, dari pengamatan itu ia bahkan akhirnya berkesimpulan bahwa yang paling membahayakan eksistensi penjajahan Belanda di Indoensia, terutama di Pulau Jawa, adalah agama yang dipeluk mayoritas masyarakatnya; Islam. Dalam ajaran Islam, mengorbankan nyawa demi membela tanah air, ganjarannya adalah surga, sebab hal tsb merupakan salah satu bentuk jihad terbesar.

   Tak heran jika kelompok-kelompok perlawanan masyarakat terhadap Belanda dimotori oleh para pemuka agama ini. Contohnya Pangeran Diponegoro. Ia bahkan menyimpulkan, jika penjajahan yang dilakukan Belanda terhadap Indonesia ingin langgeng, maka Islam harus dilumpuhkan. Dengan cara ini, Belanda bahkan mendapat keuntungan lain, yakni penduduk Pulau Jawa dapat diKristenkan dengan lebih mudah. Sebuah usulan yang cerdik, cerdas dan licik. Sesuai dengan karakternya.


Josephus Gerardus Beek

   Tugas Beek selesai, dan ia kembali ke Belanda. Namun keinginannya untuk kembali ke Indonesia sangat besar. Apalagi karena hasil kajiannya membuat ia terobsesi untuk juga melakukan seperti apa yang diusulkan kepada pemerintahnya; menghancurkan Islam dan mengKristenkan pemeluknya demi melanggengkan penjajahan Belanda di bumi Nusantara. Ia pun berupaya agar dapat menjadi pastur, dan ditugaskan lagi ke Indonesia.

   Pada 1948, Beek ditasbihkan menjadi pastur, namun baru kembali ke Indonesia pada 1956 atau setahun setelah pemilu pertama dilaksanakan di Indonesia. Selama kurun waktu delapan tahun sejak ditasbihkan hingga ditugaskan kembali di Indonesia, ia mengasah diri dengan mempelajari banyak hal, terutama mempelajari metode-metode efektif untuk menghancurkan Islam. Diduga kuat, sejak ia kembali ke Belanda dan menjelang kembali lagi ke Indonesia, ia didekati dua organisasi yang hingga kini sangat berpengaruh di dunia, yakni Freemasonry dan CIA. Tak heran jika M. Sembodo dalam buku berjudul ‘Pater Beek, Freemason, dan CIA’ menyebut: “Ketika Beek menjejakkan kaki kembali di Bumi Pertiwi, statusnya bukan hanya seorang misionaris Kristen Katolik, tapi juga anggota CIA dan Freemason”.

   1965: Pada 30 September, gerakan pembunuhan para Jenderal yang dianggap loyal terhadap Soekarno dilakukan oleh PKI. Namun ternyata, berdasarkan kesaksian para saksi, kuat dugaan bahwa gerakan tsb dikendalikan oleh Letjen Soeharto, yang pada akhirnya memanfaatkan Supersemar untuk menduduki posisi Presiden yang dipegang oleh Soekarno.

   Namun fakta menunjukkan bahwa dalang sebenarnya dari Gestapu adalah Henry Kissinger yang menggerakkan CIA untuk menjatuhkan Soekarno lewat Soeharto, dimana mereka merancang peristiwa yang dikenal dengan sebutan “Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S PKI)”. Henry Kissinger adalah orang kepercayaan Rothschild dan sangat dekat dengan keluarga Rockfeller (keluarga Rothschild dari garis anak perempuan). Mereka semua tergabung dalam grup Bilderberg (salah satu organisasi yang berisi para pejabat dan penguasa paling berpengaruh yang bertujuan untuk menguasai dan mengendalikan dunia).

   Dipilihnya Soeharto untuk menjadi penguasa Indonesia oleh AS, karena sikap Presiden Soekarno yang ‘keras’ untuk tidak mau tunduk kepada kepentingan asing yang ingin menguasai sumber daya alam Indonesia. Ucapan terkenal Soekarno: Amerikago to hell with your aid”, adalah bukti kerasnya sikap Presiden RI tsb.

   Setelah Soeharto berkuasa, maka apa yang diinginkan oleh Yahudi Jahat untuk membuat Indonesia menerapkan “The New World Order” menjadi terlaksana. Sumber Daya Alam Indonesia hampir semua dikuasai oleh perusahaan-perusahaan asing milik Yahudi, dan Indonesia menjadi terkungkung karena tidak bisa lepas dari jeratan hutang.



   Screenshot diatas adalah dokumen CIA yang merupakan hasil perbincangan antara Presiden Nixon (Presiden AS), Henry Kissinger (Sekretaris Negara AS), dan Presiden Soeharto (Presiden Indonesia). Mereka memperbincangkan penerapan “The New World Order” di Indonesia, yang sepertinya dijalankan oleh Soeharto dengan baik oleh Pemerintahan “New Order” (Orde Baru) nya. Baik Nixon maupun Kissinger pernah dinobatkan oleh majalah Time sebagai “Men of The Year” setelah mereka berhasil mendeklarasikan “New World Order” di Cina.
Sumber: Film “Invisible Empire (A New World Order Defined)” di YouTube.


   1967: Penandatanganan Kontrak Karya (KK) I pertambangan antara pemerintah Indonesia dengan Freeport menjadi landasan bagi perusahaan ini untuk memulai melakukan aktivitas pertambangan. Tak hanya itu, KK ini juga menjadi dasar penyusunan UU Pertambangan Nomor 11/1967, yang disahkan pada Desember 1967 atau delapan bulan berselang setelah penandatanganan KK.

   1973: Pada Maret 1973, Freeport memulai pertambangan terbuka di Ertsberg, kawasan yang selesai ditambang pada tahun 1980-an dan menyisakan lubang sedalam 360 meter. Pada tahun 1988, Freeport mulai mengeruk cadangan raksasa lainnya, Grasberg, yang masih berlangsung saat ini. Dari eksploitasi kedua wilayah ini, sekitar 7,3 juta ton tembaga dan 724,7 juta ton emas telah mereka keruk. Pada bulan Juli 2005, lubang tambang Grasberg telah mencapai diameter 2,4 kilometer pada daerah seluas 499 ha dengan kedalaman 800 m. Diperkirakan terdapat 18 juta ton cadangan tembaga, dan 1.430 ton cadangan emas yang tersisa hingga rencana penutupan tambang pada 2041.


Tambang Freeport
Sumber: ruang-suara.blogspot.com


   Aktivitas Freeport yang berlangsung dalam kurun waktu lama ini telah menimbulkan berbagai masalah, terutama dalam hal penerimaan negara yang tidak optimal, peran negara/BUMN untuk ikut mengelola tambang yang sangat minim dan dampak lingkungan yang sangat signifikan, berupa rusaknya bentang alam pegunungan Grasberg dan Erstberg. Kerusakan lingkungan telah mengubah bentang alam seluas 166 km persegi di daerah aliran sungai Ajkwa.

   1995: Pada tahun 1995 Freeport baru secara resmi mengakui menambang emas di Papua. Sebelumnya sejak tahun 1973 hingga tahun 1994, Freeport mengaku hanya sebagai penambang tembaga. Jumlah volume emas yang ditambang selama 21 tahun tersebut tidak pernah diketahui publik, bahkan oleh orang Papua sendiri. Panitia Kerja Freeport dan beberapa anggota DPR RI Komisi VII pun mencurigai telah terjadi manipulasi dana atas potensi produksi emas Freeport. Mereka mencurigai jumlahnya lebih dari yang diperkirakan sebesar 2,16 hingga 2,5 miliar ton emas. DPR juga tidak percaya atas data kandungan konsentrat yang diinformasikan sepihak oleh Freeport.

   Anggota DPR berkesimpulan bahwa negara telah dirugikan selama lebih dari 30 tahun akibat tidak adanya pengawasan yang serius. Bahkan Departemen Keuangan melalui Dirjen Pajak dan Bea Cukai mengaku tidak tahu pasti berapa produksi Freeport berikut penerimaannya. Di sisi lain, pemiskinan juga berlangsung di wilayah Mimika, yang penghasilannya hanya sekitar $132/tahun, pada tahun 2005. Kesejahteraan penduduk Papua tak  terkerek naik dengan kehadiran Freeport yang ada di wilayah mereka tinggal. Di wilayah operasi Freeport, sebagian besar penduduk asli berada di bawah garis kemiskinan dan terpaksa hidup mengais- ngais emas yang tersisa dari limbah Freeport.

   Selain permasalahan kesenjangan ekonomi, aktivitas pertambangan Freeport juga merusak lingkungan secara masif serta menimbulkan pelanggaran HAM. Timika bahkan menjadi tempat berkembangnya penyakit mematikan seperti HIV/AIDS dan jumlah tertinggi penderita HIV/AIDS berada di Papua. Keberadaan Freeport juga menyisakan persoalan pelanggaran HAM yang terkait dengan tindakan aparat keamanan Indonesia di masa lalu dan kini. Ratusan orang telah menjadi korban pelanggaran HAM berat bahkan meninggal dunia tanpa kejelasan. Hingga kini, tidak ada satu pun pelanggaran HAM yang ditindaklanjuti serius oleh pemerintah bahkan terkesan diabaikan.

   2010: Pengamat A. Nizami lewat artikelnya berjudul “Yahudi Kuasai Ekonomi Indonesia” mengatakan bahwa perusahaan-perusahaan migas asing seperti ExxonMobil, Chevron, Conoco, Amoco, BP, Arco, dsb merupakan pecahan dari Standard Oil yang dimiliki oleh Rockefeller. Perusahaan-perusahaan “Yahudi AS” telah menguasai 90% migas di Indonesia.

   Freeport dimana mantan Menlu AS Henry Kissinger duduk dalam Dewan Komisaris; menguras emas, perak, dan tembaga Papua mendapatkan puluhan trilyun (dan mungkin sebetulnya ratusan trilyun) per tahun dari kekayaan alam Indonesia. Konyolnya lagi, untuk mendapat 10% saham perusahaan tsb, Indonesia harus bayar mahal. Padahal mereka mendapatkan tanah milyaran meter per segi berikut emas, tembaga, perak secara “GRATIS” dari Indonesia.

   Juli 2010, Nathaniel Rothschild melalui perusahaannya, Vallar PLC meraup US$ 1,1 miliar dalam IPO-nya. Dana dari hasil penjualan saham ke publik itu akan digunakan untuk mengakuisisi sejumlah perusahaan pertambangan, namun tidak termasuk di Indonesia. Lantas kenapa akhirnya Rothschild melirik Indonesia?

 
Nathaniel Rothschild
Sumber: supercicak.blogspot.com


   Seperti diketahui, Vallar yang dibangun oleh Nathaniel Rothschild dan James Campbel berhasil meraup dana 707 juta poundsterling (US$ 1,07 miliar), dan sahamnya dicatatkan di Bursa London pada 14 Juli 2010. Hasil dana IPO itu memang dimaksudkan untuk mengakuisisi sejumlah pertambangan.

   “Kami gembira telah menerima respons yang positif dari investor global dalam situasi yang sulit ini”, ujar Rothschild dalam pernyataannya beberapa waktu lalu seperti dikutip dari Reuters. “Pasar yang menantang tersebut mendatangkan kami dengan kesempatan akuisisi yang menarik dan kami yakin kami dapat mengakuisisi bisnis pertambangan yang besar pada valuasi yang dapat meningkatkan nilai pemegang saham secara signifikan dan memberikan kerangka bagi pertumbuhan masa depan Vallar”, jelas Rothschild. Vallar semula berniat untuk mengakuisisi pertambangan batubara di Colombia yang dimiliki perusahaan berbasis di AS, Drummond Co.

   Namun nyatanya, Vallar justru banting setir dan memilih Indonesia. Mengapa? “Karena aset-aset (batubara di Indonesia) secara signifikan jumlahnya lebih besar dan biayanya lebih rendah”, jelas Rothschild dalam conference call-nya seperti dikutip dari Wall Street Journal, Rabu (17/11/2010).

   Indonesia kini tercatat sebagai eksportir batubara terbesar di dunia dengan konsumen terbesar adalah dari pembangkit-pembangkit listrik. Rothschild selanjutnya ingin menjadikan perusahaan gabungannya dengan Bakrie itu sebagai pemasok terbesar dunia. “Kami telah mengumumkan terciptanya jawara batubara Indonesia… yang akan menjadi pemasok batubara thermal terbesar ke China”, ujar Rothschild.

   Pada tahun 2009, total impor batubara China mencapai 126 juta ton, atau melonjak hingga 3 kali lipat dibandingkan tahun 2008. Selain batubara, Rothschild juga mengincar sejumlah bahan tambang berharga lain di Indonesia seperti tembaga, emas, bijih besi, timbal, molybdenum, seng. Rothschild berharap bisa mendapatkan bahan-bahan tambang itu dari anak usaha PT Bumi Resources Tbk (BUMI), yakni PT Bumi Resources Mineral (BRM) . Anak usaha ini juga akan memberi Vallar akses ke Afrika.

   BRM sendiri juga akan segera mencatatkan sahamnya di lantai bursa dengan harga saham ditetapkan sebesar Rp 635 per saham. Sejauh ini pemesanan saham BRM telah mengalami kelebihan permintaan (over subscribe) mencapai 5 kali dengan pesanan senilai US$ 1 miliar. Selain memiliki 6 tambang, BRM juga membawahi Bumi Resources Japan Company Ltd, perusahaan pemasaran batubara dan mineral yang berdiri di bawah hukum negara Jepang. Hingga 30 Juni 2010, total nilai aset BRM tercatat sebesar Rp 18,705 triliun.

   Pendapatan BRM sebesar Rp 62,780 miliar pernah diperoleh dari bumi Jepang. Pendapatan lain-lain tercatat sebesar Rp 413,758 miliar, terutama disumbangkan dari dividen 18% yang diterima BRM dari NNT. Untuk laba bersih tercatat sebesar Rp 174,686 miliar. Seperti diketahui, PT Bakrie Brothers Tbk (BNBR) menggelar aksi korporasi menggemparkan dengan melakukan tukar guling saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) dengan Vallar milik Rothschild, keluarga bankir terkaya di dunia. BNBR menandatangani perjanjian jual beli dengan Vallar Plc untuk melepaskan 5,2 miliar saham BUMI di Rp 2.500 untuk mendapatkan 90,1 juta saham baru Vallar, dimana BNBR akan menerima 50,5 juta saham baru di Vallar seharga GBP 10 per saham. Rothschild juga mengambil alih 75% saham PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU). Harga akuisisi saham BRAU akan dilakukan pada Rp 540. PT Bukit Mutiara, anak usaha Recapital Advisors melepaskan 75% sahamnya di PT Berau Coal Energy Tbk (BRAU) dan akan memperoleh dana tunai Rp 6,596 triliun dan 24,9% saham Vallar Plc, perusahaan milik keluarga Rothschild.

   Pelepasan 75% saham BRAU ini akan dilakukan melalui 2 cara. Sebesar 35% saham BRAU akan dibayar tunai pada harga Rp 540 per saham senilai Rp 6,596 triliun, sedangkan 40% saham BRAU akan ditukar guling dengan 52,2 miliar saham Vallar Plc. Usai transaksi ini, BNBR akan menjadi induk usaha Vallar Plc, sedangkan Vallar Plc akan menjadi pemegang 25% saham BUMI.

   Setelah transaksi, Vallar berganti nama menjadi Bumi Plc. Dengan rampungnya transaksi dimaksud, Bakrie akan menjadi pemegang saham terbesar pada Bumi PLC serta berhak menunjuk posisi-posisi kunci di jajaran Direksi dan Manajemen Bumi PLC, khususnya posisi Chairman, CEO dan CFO di Vallar.

   Dengan demikian Bakrie akan secara langsung maupun tidak langsung memegang kendali manajemen dan operasi di BUMI. Transaksi ini ditangani oleh Credit Suisse sebagai penasihat keuangan BNBR. Secara tidak langsung, grup Bakrie dan Recapital pemilik Berau akan ikut tercatat di Bursa London.

   Namun Rothschild lewat Vallar Plc ternyata punya ‘rencana busuk’, sehingga rela berbuat demikian. Mereka mempunyai agenda besar untuk menguasai perusahaan tambang dengan berbagai macam cara.

   2011: Direktur Eksekutif Indonesian Resources Studies Marwan Batubara mengatakan, potensi kerugian negara dari kontrak karya pertambangan dengan PT Freeport diperkirakan mencapai Rp 10.000 triliun. Marwan mengklaim, PT Freeport selama ini hanya membayar royalti sebesar 1 persen. Padahal, sesuai aturan, PT Freeport harus membayar royalti kepada pemerintah sebesar 3 persen. Selain itu, ada dugaan pajak yang dibayarkan kepada pemerintah terlalu kecil dibandingkan dengan keuntungan yang diperoleh perusahaan tambang Amerika itu.

   Marwan Batubara menambahkan, kontrak karya pertambangan dengan PT Freeport merupakan salah satu kontrak karya yang merugikan Indonesia. Karena itu, pemerintah harus menegosiasi ulang kontrak karya tersebut. Salah satu poin penting yang harus dimasukkan dalam negosiasi ulang adalah penempatan wakil dari pemerintah Indonesia sebagai salah satu direktur. Posisi ini penting agar Indonesia tidak selalu dirugikan dalam setiap kebijakan yang diambil PT Freeport.

    Sementara itu, Anggota Komisi VII DPR Chandra Tirta Wijaya mengatakan penerimaan PT Freeport Indonesia yang mengoperasikan tambangnya di Tembagapura, Papua masih tiga kali lipat lebih besar daripada penerimaan pemerintah melalui pajak, royalti, dan dividen yang diberikan PT Freeport selama ini. “Penerimaan pemerintah dari pajak, royalti, dan dividen PT Freeport jauh lebih rendah dari yang diperoleh PT Freeport,” kata Chandra di gedung DPR. Menurutnya, sejak tahun 1996 pemerintah Indonesia hanya menerima 479 juta dolar AS, sedangkan Freeport menerima 1,5 miliar dolar AS. Kemudian, di tahun 2005, pemerintah hanya menerima  1,1 miliar dolar AS. Sedangkan pendapatan Freeport (sebelum pajak) sudah mencapai  4,1 miliar dolar AS. Chandra menjelaskan, PT Freeport sejauh ini hanya memberikan royalti bagi pemerintah senilai 1 persen untuk emas, dan 1,5 persen-3,5 persen untuk tembaga. Royalti ini jelas jauh lebih rendah dari negara lain yang biasanya memberlakukan 6 persen untuk tembaga dan 5 persen untuk emas dan perak.

   Yang jelas perusahaan tambang asal Amerika Serikat (AS), Freeport-McMoran, sudah mengumumkan kondisi force majeure untuk pengapalan produk pertambangan dari tambang emas dan tembaga di Indonesia. Pengumuman kondisi force majeure itu, berarti Freeport bisa menghindari denda biasanya karena gagal memenuhi kewajiban sesuai kontrak. Masalah kerusuhan di Freeport sangat dimungkinkan juga tidak jauh dari modus untuk memenangkan renegosiasi oleh Freeport.
Pada tahun ini juga, Eggi Sudjana, seorang pengacara dan mantan aktifis HMI, menerbitkan buku “SBY Antek Yahudi-AS? Suatu Kondisional Menuju Revolusi”. Dalam buku tsb, Eggi mengatakan:
*) Penandatanganan Joint Operating Agreement (JOA) Blok Cepu (15-3-2006) yang menetapkan ExxonMobil pada posisi puncak dalam organisasi pengelola Blok Cepu setelah sebelumnya juga dilakukan Kontrak Kerja Sama (KKS) pada 17-9-2005 (KKS memperpanjang keikutsertaan ExxonMobil dalam pengelolaan Blok Cepu hingga 2035) menunjukkan betapa kuatnya pengaruh AS dengan paham neoliberalisme dan kapitalisme mereka dalam percaturan ekonomi Indonesia.

   *) Freeport diperpanjang masa kontraknya selama 95 tahun ke depan di masa Presiden SBY yang mana hal ini dapat diduga sebagai salah satu bentuk kompensasi Pemerintah SBY kepada AS untuk didukung penuh menjadi Presiden RI, atau bertujuan agar tidak diganggu oleh jaringan Yahudi-AS selama SBY menjabat Presiden dan tetap langgeng menjadi antek AS?.

   *) Hampir seluruh sumber daya alam milik bangsa/rakyat Indonesia sudah tergadaikan. Dengan demikian, terjadilah kemiskinan struktural sebagai akibat dari kebijakan Pemerintah SBY yang bercirikan neoliberalisme dan kapitalisme serakah. Semua itu tentulah dibawah kendali AS melalui paham Kesepakatan Washington (Washington Consensus).

   Intisari mengenai isi buku “SBY Antek Yahudi-AS?” karya Eggi Sudjana, dapat dilihat melalui link media.kompasiana.com/buku/2012/05/26/sby-antek-yahudi-as/.
Indonesian Capital Market Directory 2011 mencatat bahwa Vallar Investments UK memiliki 29,18% saham BUMI resource. Masih tersisa 68,54% saham public yang dapat diperebutkan oleh siapa saja. Terdapat beberapa motif untuk menurunkan harga saham, diantaranya adalah menyebarkan isu negatif ke pasar.

   2012: Dan benar saja, PT Bumi Resources Tbk (BUMI) mendapat hantaman serius dari bapaknya sendiri, Bumi Plc. Perusahaan investasi asal London ini berniat mengaudit kinerja operasi dan keuangan BUMI karena menemukan keganjalan. Banyak konspirasi yang melatarbelakangi aksi Bumi Plc.

   Salah satu yang paling santer terdengar, Rothschild sedang ‘bermain-main’ dengan anak usahanya di Indonesia ini untuk tujuan tertentu. Langkah Bumi Plc, yang didalangi Rothschild, kabarnya dimulai dari surat kaleng yang berasal dari Jakarta.

   Surat tersebut menyebut adanya kejanggalan atas kinerja perusahaan batu baranya di Indonesia. Bumi Plc langsung memberi pernyataan kepada publik untuk melangsungkan audit investigasi. Sontak saja, saham Bumi Plc dan BUMI langsung melorot pada awal pekan.

   Analis PT Lautandhana Securindo, Willy Sanjaya mengatakan, sebagai perusahaan global dan tercatat di Bursa London, Bumi Plc seharusnya tidak mengambil langkah terburu-buru. Apalagi sumbernya tidak relevan. “Ini dari surat kaleng yang dikirim Jakarta. Ini ada apa? Menurunkan harga BUMI dengan maksud apa?” kata Willy di Jakarta, Jumat (28/9/2012). Pengumuman audit BUMI oleh Bumi Plc ini, lanjut Wily, menjadi sulit ‘dicerna’ mengingat awalnya Rothschild melalui Vallar Plc yang ngebet masuk sebagai pemegang saham. “Rothschild pasti telah melalui proses uji tuntas (due dilligence), dan jika menemukan kejanggalan tidak mungkin perusahaan tetap nafsu membeli saham BUMI di 2010. Waktu ambil alih BUMI tentu sudah melewati due dilligence. Masak nggak ketahuan, ada aspek penyimpangan”, tambahnya.

   Wily meminta investor tidak terpancing dan ikut menurunkan harga saham BUMI. Tentu ada skenario besar dalam aksi Bumi Plc kali ini. “Selama BUMI masih beroperasi, KPC tetap berproduksi tentu tidak masalah. Investor harus jeli”, tegasnya.

   Pengamat Ekonomi Universitas Pancasila, Agus S. Irfani mengatakan hal senada. Agus menduga ada permainan dari Bumi Plc sendiri untuk mendapatkan saham BUMI di harga rendah. “Logikanya begini, kalau pemilik perusahaan melihat adanya penyelewengan, umumnya dilakukan peneguran secara tertutup, karena memang selayaknya pemilik menjaga citra perusahaannya. Dalam kasus ini, kenapa malah di-blow up ke publik melalui media massa? Saya mencurigai ada permainan Bumi Plc sendiri disini, untuk menurunkan harga saham BUMI lalu membelinya dari bawah”, jelas Agus saat dihubungi. Menurut Agus, kemunduran CEO Bumi Plc Ari Saptari Hudaya menunjukkan bahwa benar sedang terjadi perselisihan kembali antara kelompok usaha Bakrie dengan Rothschild di Bumi Plc. “Ini mengingatkan kita Nathaniel Rothschild, pendiri Bumi Plc, sempat berupaya take over posisi CEO beberapa waktu lalu. Rothschild ingin mendepak orang-orang Bakrie dari Bumi Plc”, papar Agus.

   Selama periode 19 – 24 September 2012, harga saham Bumi Plc anjlok tajam hampir 200%. Penurunan tajam ini jauh lebih besar dari penurunan harga-harga saham serupa di bursa London. Saham Xstrata, Rio Tinto, Anglo American dan Glencore, masing-masing hanya turun 5,37%, 3,82%, 4,72% dan 3,02% pada periode yang sama. “Kelihatannya isu ini dihembuskan untuk mendapatkan harga murah. Itu terlihat dari pemberitaan terkini dari Bumi Plc yang berencana menjual kepemi-likannya di BUMI”, jelas Agus.

   Pada awal 2012, Freeport mengajukan perpanjangan kontrak (untuk ke sekian kalinya) hingga 2041, padahal kontraknya baru akan habis 2021. Sebagaimana diketahui bahwa tambang emas PT Freeport Indonesia di Papua adalah yang terbesar di dunia, baik dari sisi luas area maupun produksi per tahunnya. Menurut Thompson Reuters dan Metals Economics Group yang dilansir CNBC (19/3/2012), tambang dengan luas 527.400 hektar itu pada tahun 2011 lalu memproduksi emas sebanyak 1.444.000 ons atau 40.936 kg.




   Menurut pihak Freeport, jumlah cadangan emasnya sekitar 46,1 juta troy ounce. Bila dihitung dengan acuan harga emas sekarang yang sudah menyentuh kisaran Rp 550.000 per gram, maka jumlah cadangan emas Freeport itu mencapai Rp 1.329 trilyun.

   Jubir HTI, Muhammad Ismail Yusanto mengatakan: “Beberapa tahun lalu saya pernah berjumpa dengan salah satu Vice President (VP) Freeport. Saat itu ia menceritakan bahwa Freeport baru saja menginvestasikan 125 juta USD (sekitar Rp 1,1 trilyun) untuk kegiatan pengembangan eksplorasi yang dilakukan jauh keluar area kerja mereka sekarang ini hingga mencapai puncak Soekarno.
Hasilnya, sangat mengejutkan. Di sana ditemukan emas yang kandungannya jauh lebih besar dari apa yang mereka dapatkan selama ini yaitu 200.000 ounce emas/hari!
Tentu saja mereka tidak mau kehilangan peluang yang sangat menggiurkan itu. Rencananya, mereka akan menggerus emas yang sangat melimpah itu dengan metode penambangan bawah permukaan, alias tambang tertutup.

   Bila itu dilakukan, tidak akan ada orang yang tahu, kecuali mereka yang ikut masuk ke dalam terowongan-terowongan itu.”
Indonesian for Global Justice lewat websitenya (http://www.igj.or.id) mengatakan:
“Freeport-Mc MoRan Copper & Gold Inc., adalah perusahaan tambang internasional yang bergerak di bidang produksi tembaga, emas, dan molybdenum yang berkantor pusat di Phoenix, Arizona, Amerika Serikat. Freeport adalah perusahaan publik penghasil tembaga terbesar di dunia, produsen emas terbanyak di dunia, dan penghasil utama molybdenum (logam yang digunakan pada campuran logam baja berkekuatan tinggi, produk kimia, dan produksi pelumas).
Freeport menguasai daerah pertambangan dengan kontrak jangka panjang yang tersebar secara geografis di empat benua. Mulai dari pegunungan di Papua, Indonesia, hingga gurun-gurun di barat daya Amerika Serikat, gunung api di Peru, daerah penghasil tembaga tradisional di Chile, dan peluang baru menggairahkan di Republik Demokrasi Kongo.

   Freeport mengisi penuh gudang emasnya melalui beberapa anak perusahaan utama yaitu PT Freeport Indonesia, Freeport-McMoRan Corporation, dan Atlantic Copper. PT Freeport Indonesia (PT FI) beroperasi di kompleks tambang Grasberg, daerah dataran tinggi di Kabupaten Mimika, Papua, yang merupakan tempat pertambangan terluas di dunia dan penghasil tembaga dan emas terbesar di dunia.

   Tidak hanya itu, lokasi Grasberg sendiri berada di jantung suatu wilayah mineral yang sangat melimpah, dimana kegiatan eksplorasi yang berlanjut akan membuka peluang untuk terus menambah cadangan tembaga dan emas yang berusia panjang kepada Freeport. Ini terbukti dengan rilis yang ada di PT FI bahwa tambang Grasberg mengandung cadangan tembaga yang dapat diambil terbesar di dunia dan cadangan tunggal emas terbesar di dunia.

   Dengan kandungan emas yang besar di Papua tersebut, pemerintah hanya mendapatkan 9,36 persen saham. Sedangkan untuk menaikkan kepemilikan saham di Freeport, pemerintah terbentur dengan Peraturan Pemerintah (PP) No. 20 Tahun 1994 tentang kepemilikan saham dalam perusahaan yang didirikan dalam rangka Penanaman Modal Asing (PMA), yang dibuat pada era Orba ala Soeharto. Dimana dalam PP tersebut menerangkan bahwa perusahaan asing tidak diwajibkan untuk mendivestasikan sahamnya. Hal ini berbeda dengan yang berlaku pada PT Newmont Nusa Tenggara (NNT), dimana PT NNT diwajibkan mendivestasikan sahamnya kepada pemerintah Indonesia, walaupun tetap dengan harga pasar.

   Dengan demikian, walaupun Freeport masih menjadi pemasok utama logam di dunia hingga puluhan tahun kedepan, pemerintah tetap tidak mendapatkan keuntungan yang maksimal. Selain itu selaku pemimpin industri logam, Freeport memiliki keahlian dalam teknologi produksi untuk menghasilkan logam tembaga, emas, perak dan molybdenum; dimana semua teknologi tersebut diolah melalui pabriknya yang berada di negara asal Freeport yaitu Amerika Serikat.
Hal ini membuat negara asal tambang seperti Indonesia hanya menjadi tempat pengambilan bahan baku saja, sedangkan keuntungan besar dari industri pengolahannya yang menyerap banyak tenaga kerja, transfer teknologi, dan keuntungan dari penjualan bahan jadi, tidak dapat dinikmati. Bahkan informasi hasil produksi utamanya yaitu emas, tidak dapat diketahui persisnya sama sekali, terserah pada laporan Freeport saja, sedangkan pemerintah “terpaksa” menerima, dan rakyatnya “dipaksa” pemerintah untuk diam”.

   Rentetan kejadian diatas menunjukkan bagaimana Rothschild beserta konco-konconya, telah menguasai Indonesia dalam bidang ekonomi, bahkan telah merambah bidang agama. Ini terlihat pula dari pernyataan ustadz Zulkarnain El-Madury tentang Nahdlatul Ulama (NU) yang merupakan ormas Islam terbesar di Indonesia.

   Dalam statusnya di FB, ustadz Zulkarnain El-Madury mengatakan:
“Kalau NU harus hidup dari ketiak Israel, itu tentunya sangat memalukan. Ada dua lembaga NU yang pernah menjadi simbol pluralisme model NU, untuk bisa bertahan hidup dan tetap makan serta agar dipandang loyal. Gus Dur semasa hidupnya pernah kerjasasama dengan Israel, mendirikan Yayasan Simon Peres (nama mantan PM Israel), yang sekarang dilanjutkan anak- anaknya. Ini yang benar benar Yahudi. Bahkan pada masa pemerintahannya, Gus Dur bersikeras kerjasasama dan ingin membuka kedutaan di kedua belah pihak. Gus Dur pun menuduh Muslim yang tidak setuju sebagai manusia yang tidak berbudaya.

   Yeni Wahid dengan kelompoknya mendirikan Wahid Institute., Wahid Institute yang sengaja didirikan untuk membela non Muslim mendapat dukungan dana dari Yahudi. Ini tentunya sebuah kejahatan seorang muslim atas nama Islam. Karena Wahid Institute adalah sebuah lembaga yang kerjanya mengacak-ngacak Islam, melindungi gereja, dan kerjasama dengan kelompok-kelompok non Muslim, serta merendahkan Islam. Wahid Institute ini menjadi lembaga obral janji kepada Non Muslim, dan selalu mengambil hati Non Muslim.

Laporan Gebyar PKM UMY 2016



TUGAS LAPORAN
GEBYAR PKM UMY 2016

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Bahasa Indonesia”
Dosen Pengampu : Sri Handari Wahyuningsih, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :
EREN DHOHEIRI
(20150410214)
RONNY WIJAYA
(20150410233)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2016
Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) adalah suatu wadah yang dibentuk oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia dalam memfasilitasi potensi yang dimiliki mahasiswa Indonesia untuk mengkaji, mengembangkan, dan menerapkan ilmu dan teknologi yang telah dipelajarinya di perkuliahan kepada masyarakat luas. Program ini merupakan penerus dari Program Karya Alternatif Mahasiswa yang dibentuk pada tahun 1997, yang lalu berganti menjadi Program Kreativitas Mahasiswa tahun 2001 demi memperluas cakupan dan mengurangi batasan bagi mahasiswa dalam berkreasi. Pada awalnya, PKM memiliki lima sub program, yaitu PKM-Penelitian (PKMP), PKM-Penerapan Teknologi (PKM-T), PKM-Kewirausahaan (PKM-K), PKM-Pengabdian kepada Masyarakat (PKM-M) dan PKM-Penulisan Artikel Ilmiah (PKM-I). Finalis dari masing-masing PKM akan dilombakan dalam Pekan Ilmiah Nasional.
Prestasi membanggakan dalam bidang Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) yang merupakan sebuah program dari Direktorat Perguruan Tinggi (DIKTI), telah ditorehkan oleh mahasiswa-mahasiswi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) sejak empat tahun terakhir. Prestasi membanggakan tersebut menjadikan UMY PTS nomor satu penerima dana hibah dikti, dan telah menyumbangkan beberapa medali emas dalam ajang Pekan Ilmiah Nasional (PIMNAS) yang telah diselenggarakan beberapa tahun terakhir.
Untuk kembali mempertahankan dan mengembangkan prestasi mahasiswa dalam bidang PKM tersebut, UMY menyelenggarakan acara Gebyar PKM UMY 2016, yang merupakan serangkaian acara yang terdiri dari Gathering antar mahasiswa dan dosen pembimbing, pemaparan proses PKM untuk menuju PIMNAS yang disampaikan oleh Sugito, S.IP, M.Si. selaku Pembina PKM UMY, selain itu juga diselenggarakan gelar karya mahasiswa dan lomba kreativitas poster mahasiwa. Acara yang diselenggarakan pada Sabtu (19/3) bertempat di Gedung Sportorium Kampus Terpadu UMY tersebut turut dihadiri Dekan, Wakil Dekan, serta Kepala Program Studi dari masing-masing Fakultas dan Program Studi yang ada di UMY.
Dr. Ir. Gunawan Budiyanto, M.P selaku wakil rektor 1 UMY dalam sambutannya sekaligus membuka acara menyampaikan, tradisi PKM telah digelorakan dengan hebat di UMY, semoga di tahun ini akan kembali membawa kejutan dengan prestasi membanggakan dalam ajang PIMNAS 2016 ini. Beliau mengungkapkan “Untuk mewujudkan generasi emas pada ajang PIMNAS tahun ini, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan oleh rekan-rekan mahasiswa, pertama keseriusan, diharapkan bagi rekan-rekan mahasiswa untuk serius dalam menjalankan program, kedua kesungguhan, jika ada niat untuk meraih prestasi yang membanggakan harus ditanamkan kesungguhan dalam menjalankannya, ketiga keikhlasan, sudah sepatutnya rasa ikhlas turut digelorakan dalam menjalankan pengimplementasian program kepada masyarakat”
Sementara itu, Hangga Agung Bramantyo selaku Ketua Acara mengungkapkan, program PKM merupakan perwujudan nyata dari tri dharma perguruan tinggi dan juga prestisius bagi masing-masing perguruan tinggi. “PKM saat ini menjadi barometer perguruan tinggi di Indonesia, melalui program PKM ini mahasiswa dapat menyalurkan ide-ide serta kreativitas terbarukan untuk mewujudkan pengabdian program tersebut kepada masyarakat,” ungkapnya.


Pada umumnyaada beberapa karakteristik setiap PKM adalah sebagai berikut:
PKM-P : Merupakan program penelitian yang dimaksudkan untuk mampu menjawabberbagai macam permasalahan yang berkaitan dengan isuterkini, misalnyamengidentifikasi faktor penentumutu produk, pengembangan metodepembelajaran, inventarisasi atau eksplorasi sumber daya, modifikasi produk,identifikasi dan pengujiankhasiat senyawa kimia bahan alam, atau merumuskanteknik pemasaran.PKM-P juga dapat berbentuk upaya pemecahanmasalahhumaniora, misalnya,survei kesehatan anak jalanan, metode pembelajaran aksara daerah di siswasekolah dasar, laju pertumbuhan ekonomi di sentra kerajinan, atau faktorpenyebab tahayul yang mewarnai perilaku masyarakat daerah dan hal-hal yangberkaitan dengan kearifan lokal.
PKM-K : Merupakan program pengembangan ketrampilan mahasiswa dalam berwirausahadan berorientasi pada profit. Komoditas usaha yang dihasilkan dapat berupabarang atau jasa yangselanjutnyamerupakan salah satu modal dasar mahasiswaberwirausaha dan memasuki pasar.Jadi pemeran utama berwirausaha dalam halini adalah mahasiswa, bukan masyarakat, ataupun mitra lainnya.
PKM-M : Merupakan program penerapan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni dalam upaya peningkatan kinerja, membangun keterampilan usaha, penataan dan perbaikan lingkungan, penguatan kelembagaan masyarakat, sosialisasi penggunaan obat secara rasional, pengenalan dan pemahaman aspek hukum adat, upaya penyembuhan buta aksara dan lain - lain bagi masyarakat baik formal maupun non-formal, yang sementara ini dinilai kurang produktif. Disyaratkan dalam Proposal program ini adanya komitmen bekerjasama secara tertulis dari komponen masyarakat yang akan dibantu/menjadi khalayak sasaran.
PKM-T : Merupakan program bantuan teknologi (mutu bahan baku, prototipe, model,peralatan atau proses produksi, pengolahan limbah, sistem jaminan mutu danlain-lain) atau manajemen (pemasaran, pembukuan, status usaha danlain-lain)atau lainnya bagi industri berskala mikro atau kecil (industri rumahan, pedagangkecil atau koperasi),menengahatau bahkan berskala besar,yang menyangkutkepentingan masyarakat luas dan sesuai dengan kebutuhan calon mitra program.Mitra program yang dimaksud dalam hal ini adalah kelompok masyarakat yangdinilaiproduktif, misalnya: pedagang, penjual jasa dan sebagainya.PKM-T mewajibkan mahasiswa bertukar pikiran dengan mitra terlebih dahulu,karena produk PKM-Tmerupakan solusi atas persoalanprioritas mitra. Dengandemikian, di dalam usul program harus dilampirkan Surat Pernyataan KesediaanBekerjasama dari Mitra.
PKM-KC : Merupakan program penciptaan yang didasari atas karsa dan nalar mahasiswa, bersifat konstruktif serta menghasilkan suatu sistem, desain, model/barang atau prototipe dan sejenisnya. Karya cipta tersebut bisa saja belum memberikan nilai kemanfaatan langsung bagi pihak lain.
PKM-AI : Merupakan program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari suatu kegiatan kelompok dalam bidang pendidikan, penelitian atau pengabdian kepada masyarakat (misalnya studi kasus, praktik lapang, KKN, PKM, magang).
PKM-GT : Merupakan program penulisan artikel ilmiah yang bersumber dari ide atau gagasan visioner kelompok mahasiswa. Gagasan yang dituliskan dapat mengacu kepada isu aktual yang ada di masyarakat dan memerlukan solusi sistem yang berjangka panjang berdasarkan hasil karya pikir yang cerdas dan implementatif.
Lalu, setelah berkeliling di dalam acara Gebyar PKM UMY 2016, kami akhirnya mendapat kesempatan untuk mewawancarai sebuah kelompok PKM yang kebetulan lolos PIMNAS, yaitu Tim CANGKELUR.
Menurut Juniar Anes Marliasiwi banyaknya limbah cangkang keong dan telur yang tidak dimanfaatkan sehingga menimbulkan limbah di lingkungan masyarakat. Hal ini mendorong mahasiswa Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY) memanfaatkan limbah tersebut menjadi produk pakan tambahan ternak bernutrisi tinggi yang diberi nama “CANGKELUR” (Cangkang Keong dan Cangkang Telur Sebagai Alternatif Pakan Tambahan Ternak bernutrisi Tinggi dan Murah).
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan timnya terkait manfaat kandungan dari cangkang keong dan cangkang telur, kedua bahan tersebut memiliki kandungan nutrisi yang baik untuk dikonsumsi oleh hewan ternak.
Proses dari pengolahan cangkang keong dan cangkang telur itu sendiri terdiri dari berbagai tahapan, pertama, bahan baku tersebut dicuci bersih, lalu di jemur hingga kering. Lalu setelah bahan-bahan tersebut kering, kemudian dimasukkan ke dalam mesin penggiling yang akan menghasilkan serbuk-serbuk olahan cangkang tersebut, yang nantinya serbuk tersebut akan dicampur dengan dedak ataupun pakan ternak lainnya untuk pakan ternak.
Usaha yang dilakukan Anes dan kawan-kawannya merupakan hasil dari pengajuan proposal PKM (Program Kreatifitas Kemahasiswaan) bidang Kewirausahaan yang telah mendapatkan dana hibah dari Dikti (direktorat perguruan tinggi).
Kelompok PKM yang beranggotakan Jitya Ratu, J. Anes Marliasiwi, Fendi Adriansyah, dan Muhammad Kusuma Aji, yang keseluruhan merupakan mahasiswa jurusan Akutansi, tidak hanya berhasil sampai pada pendaan hibah dikti, kelompok PKM tersebut juga berhasil mewakili UMY dalam ajang PIMNAS ke 28 di Universitas Halu Oleo.
Dan jika kami diberi kesempatan untuk mengikuti Program Kreatif Mahasiswa, yang menjadi konsen kami adalah Sampah. Sampah menjadi problem tersendiri bagi kota-kota besar di Indonesia termasuk di Yogyakarta.Di Kota Yogyakarta sendiri, volume sampah pada libur lebaran mencapai 267 ton/hari. Jumlah ini naik 10 persen dari volume sampah di hari biasa.Bisa di bayangkan jika nantinya dunia ini akan penuh dengan limbah satu ini?
Inilah hal yang menjadi keresahan kami tentang permasalahan sampah yang dari tahun ke tahun belum menemui solusi yang tepat. Sehubungan dengan sangat melimpahnya sampah plastik tersebut,sekaligus dengan melakukan kampanye go-green, kami mempunyai sebuah gagasan kewirausahaan untuk memanfaatkan limbah-limbah tersebut untuk didaur ulang atau dicetak ulang menjadi sebuah furniture yang memiliki nilai jual, kegunaan, dan keindahan yang lebih. Seperti contoh meja, kursi, rak buku, tempat tidur dan lainnya. Namun, bukan hanya furniture seperti biasa, akan ada sentuhan minimalis di setiap produk yang nantinya akan di buat, serta memiliki sebuah nilai seni yang mengisi setiap sudutnya.



Melindungi Kebudayaan Adalah Sebagai Salah Satu Bentuk Nasionalisme



TUGAS ESAI

Melindungi Kebudayaan Adalah Sebagai Salah Satu
Bentuk Nasionalisme

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah “Bahasa Indonesia”
Dosen Pengampu : Sri Handari Wahyuningsih, S.E., M.Si.

Disusun Oleh :
RONNY WIJAYA
20150410233

PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
YOGYAKARTA
2015
Melindungi Kebudayaan Adalah Sebagai Salah Satu
Bentuk Nasionalisme

Nasionalisme merupakan manifestasi kesadaran nasional yang mengandung cita-cita dan pendorong bagi suatu bangsa, baik untuk merebut kemerdekaan atau mengenyahkan penjajahan maupun sebagai pendorong untuk membangun dirinya maupun lingkungan masyarakat, bangsa dan negaranya. Kita sebagai warga negara Indonesia, sudah tentu merasa bangga dan mencintai bangsa dan negara Indonesia. Hal ini senada dengan pandangan Prof. Sartono Kartodirdjo yang mengungkapkan bahwa nasionalisme merupakan pandangan tentang rasa cinta yang wajar terhadap bangsa dan negara, dan sekaligus menghormati bangsa lain.
Apabila nasionalisme dipahami seperti dijelaskan di atas maka upaya perlindungan terhadap kebudayaan tradisional sangat relevan dengan semangat nasionalisme. Hal ini disebabkan karena upaya perlindungan tersebut merupakan bentuk dari usaha rakyat Indonesia untuk mempertahankan kedaulatan dan kemerdekaan negaranya sekaligus juga sebagai bukti bahwa rakyat juga mencintai dan bangga terhadap negara dan bangsanya dengan peduli terhadap hasil karya dan produk-produknya. Dengan demikian, tidak terasa berlebihan apabila dikatakan bahwa adanya suatu upaya merevitalisasi perlindungan terhadap kebudayaan tradisional yang akhir-akhir ini sering diklaim oleh bangsa asing merupakan wujud rasa nasionalisme rakyat Indonesia. Oleh karenanya upaya tersebut harus dilakukan secara optimal dengan harapan rasa nasionalisme rakyat Indonesia akan semakin terpupuk dan meningkat, yang dengannya akan menciptakan rasa kepemilikan atas dasar cinta yang mendalam terhadap apa saja yang berbau bangsa dan negara Indonesia tercinta termasuk kebudayaan tradisionalnya.
Dalam perspektif masyarakat China, masalah hari ini adalah peluang di masa datang. Pandangan ini pun hendaknya menjadi pijakan kita dalam menyelesaikan bayangan masalah yang potensial timbul dalam usaha menabur benih nasionalisme konsumen di Indonesia. Generasi digital sebagai garda terdepan dalam usaha ini, perlu mendesain ulang aksi dan wacananya agar bayangan masalah tersebut dapat menjadi peluang untuk menancapkan nasionalisme di tubuh konsumen Indonesia.
Dalam proses ekspansi budaya Indonesia, kita pun memerlukan metode penyebaran yang tepat. Meskipun kita telah melakukan industrialisasi batik, namun permintaan batik di luar negeri tidak akan serta merta melonjak karena pasar harus tertarik lebih dahulu dengan produk batik. Lalu bagaimana kita akan mempromosikan begitu banyak budaya kita kepada pasar luar negeri? Bahkan untuk memperkenalkannya saja sudah sulit. Menurut Turner (1984), budaya pop dan media massa memiliki hubungan simbiotik di mana keduanya saling tergantung dalam sebuah kolaborasi yang sangat kuat. Kepopuleran suatu budaya sangat bergantung pada seberapa jauh media massa gencar mengampanyekannya. Begitu pula media massa hidup dengan cara mengekspos budaya-budaya yang sedang dan akan populer. Maka kita prioritaskan terlebih dahulu produk-produk budaya yang berkaitan dengan komunikasi massa. Penulis memilih industri film sebagai langkah awal ekspansi budaya secara serius. Film yang penulis maksud meliputi film layar lebar dan sinetron di televisi. Format audio visual memungkinkan film untuk menarik perhatian lebih besar, menjadikannya efektif dalam komunikasi massa. Alur cerita akan memudahkan para menonton untuk menangkap maksud film dengan cara yang menyenangkan, sementara film juga mudah disisipi pesan-pesan sampingan yang tidak begitu disadari seperti iklan dan propaganda.
Apabila produk-produk budaya yang kita pelopori oleh perfilman telah berhasil meraih pasar dan menumbuhkan minat terhadap budaya Indonesia di manca negara, maka tugas berikutnya adalah memelihara dan mengembangkan minat itu dari sebuah infiltrasi menjadi suatu gelombang budaya Indonesia yang deras. Pada tahap ini, produk-produk budaya lainnya seperti musik, literatur, hingga fashion akan berperan penting untuk menarik dan mengikat minat budaya itu lebih juah dan lebih kokoh lagi. Jika kelompok-kelompok fans telah terbentuk di manca negara, maka para selebriti Indonesia akan meraih momentumnya untuk go international. Trend-trend yang berlaku di Indonesia akan turut digandrungi pula di negara-negara yang telah menerima ekspansi budaya kita. Ini bisa diiringi pula dengan masuknya produk-produk lain seperti beragam manufaktur yang membawa nama dan gaya hidup Indonesia. Selangkah demi selangkah, kita menuju hegemoni budaya Indonesia. Selanjutnya jika saatnya tiba, kita boleh tersenyum melihat budaya Indonesia berkibar di mana-mana.
Sama halnya dengan Indonesia dalam konteks negara. Indonesia memiliki potensi meskipun juga terbelit dengan begitu banyak masalah multidimensi. Kita harus optimis dan berani bermimpi, bahwa kita mampu menjadi negara yang besar di kemudian hari. Kita tak harus menjadi orang lain untuk menjadi berguna bagi Indonesia. Salah satu pemikiran yang harus kita punyai adalah  think globally, act locally. Misalnya, seorang Lukman bermimpi menjadikan Jember sebagai Kota Karnaval yang setara dengan Kota Karnaval kelas dunia dengan menjadikan Rio de Jenairo sebagai pembanding. Pelajaran selanjutnya adalah forward looking atau berpikir jauh ke depan dan merencanakan apa yang akan kita lakukan satu atau tiga bahkan beberapa tahun ke depan.
Selain itu, pemerintah perlu melakukan terobosan dengan memberlakukan Hari Budaya Nusantara. Hari di mana tiap-tiap provinsi atau minimal desa memiliki hari budaya masing-masing yang telah disepakati oleh perangkai pemerintah setempat. Setiap daerah wajib menggali budaya daerah serta mentransformasikannya ke dalam sebuah pertunjukkan budaya di daerah tersebut. Penentuan hari budaya juga tidak sembarangan karena harus memiliki nilai-nilai history serta muatan lokal yang berkembang di daerah masing-masing.
Ada beberapa keuntungan yang bisa diperoleh dengan diselenggarakannya Hari Budaya Nusantara bagi pemerintah dan warga setempat. Pertama, inventarisasi aset budaya bangsa. Dengan hari tersebut, kita bisa mempatenkan budaya tiap-tiap daerah serta bisa juga membuat database seluruh budaya Indonesia. Jadi, kita mampu membungkam anggapan bangsa asing bahwa kita mengabaikan budaya kita sendiri. Kedua, nation building and character building yang terwujud. Agenda ini mampu membangkitkan wawasan kebangsaan. Dengan mengetahui nilai-nilai budaya dan sejarah yang terkandung dalam Hari Budaya Nusantara di tiap-tiap daerah, akan mampu membangkitkan rasa nasionalisme serta mampu membentuk karakter bangsa yang asli. Orang Indonesia yang rajin, ramah, telaten, dan beradab akan menjadi cermin bahwa pembangunan budaya juga ikut andil dalam pembangunan karakter bangsa. Diharapkan dengan ini kita juga bisa memadukan kearifan lokal nilai-nilai global, sehingga adopsi yang kita lakukan mampu membentuk budaya dan karakter yang unik dan khas untuk Indonesia. Ketiga, mengangkat ekonomi masyarakat dan negara. Hari Budaya Nusantara yang berbeda tiap daerah memungkinkan setiap saat dikunjungi wisatawan domestik maupun internasional. Secara otomatis akan menambah devisa negara dan menjadi penghasilan tambahan bagi masyarakatnya. Tidak boleh dilupakan juga perlunya promosi, pengelolaan serta bantuan pemerintah untuk membantu budaya di tiap-tiap daerah untuk terlaksana dan berkembang karena hal ini bersifat mutualisme.